b) Â tujuan dari segi Konseling
1.Memahami proses konseling dan bertanggung jawab dalam proses konseling
2. Membagikan  dan menegaskan  alasannya mencari  bantuan konselingÂ
3. Bekerja sama di dalam asesmen tentang problem dan dirinya
2. Pengidentifikasian dan pengeksplorasian problem
Setelah menjalin hubungan yang baik, proses selanjutnya adalah proses dimana konseli mengkomunikasikani masalahnya kepada konselor. Sedangkan konselor harus mampun mendefinisikan problem, mengeksplorasi problem dan mengintegrasikan informasi baik informasi berdimensi waktu, perasaan dan demensi kognitif dari apa yang dikomunilasikan konseli ketika bercerita. Dalam fase ini kemampuan komunikasi verbal dan non verbal konselor sangat dibutuhkan agar mendaparkan kepercayaan dari konseli agar lebih terbuka dalam bercerita tanpa ada yang disembunyikan.Â
3. Merencanakan Pemecahan Problem
Pada tahap ini konselor merencanakan solusi yang paling tepat untuk menyelesaikan masalah konseli berdasarkan informasi-informasi yang sudah didapatkan. Bukan hanya satu solusi saja melainkan dengan alternatif solusi yang lain yang sudah di musyawarahkan dengan konseli. Disini konselor bertanggung jawab menjelaskan solusinya bisa dengan menfasilitasi menggunakan tehnik repetisi, konfrontasi ringan, interpretasi informasi yang jelas dan penguatan.
4. Pengaplikasian solusi dan penutup konseling
Pada tahap ini konseli sangat berperan karena dari solusi yang telah direncanakan konselilah pihak yang harus bertindak secara langsung untuk menyelesaikan masalahnya dengan solusi yang telah dijelaskan oleh konselor. Dan konselor tetap bertanggung jawab menentukan titik awal dan titik akhir proses  konseling apakah masalah telah terselesaikan atau perlu diteruskan,  diubah, dipersingkat atau ditambah maupun dikurangi.
Kesimpulannya, baik konselor dan konseli memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing dalam proses konseling dimana keduanya harus memiliki hubungan timbal balik yang baik agar mampu merumuskan solusi yang tepat.