Mohon tunggu...
Dewinta Putri Cahyaningtyas
Dewinta Putri Cahyaningtyas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Teknik Kelautan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Perubahan Iklim Wilayah Pesisir

13 Oktober 2021   18:24 Diperbarui: 30 Oktober 2021   00:45 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Mereka meminta pemerintah untuk memberikan rencana implementasi dengan solusi konkret dan dapat dicapai, seperti menghapus penggunaan rumah tangga secara bertahap dan membiayai industri bahan bakar fosil dan beralih ke ekonomi energi terbarukan. Para pemimpin di seluruh Asia harus bertanggung jawab untuk memenuhi tujuan iklim internasional untuk mencapai lintasan 1,5 C untuk melindungi ekonomi, melindungi kehidupan dan mata pencaharian masyarakat mereka, dan membantu melestarikan keanekaragaman hayati .

Berdasarkan visualisasi spasial data, terlihat bahwa Laut Jawa bagian selatan memiliki kenaikan muka air laut yang lebih tinggi dari yang lain. Kenaikan muka air laut yang terjadi dominan di daerah yang dekat dengan daratan. Hal ini dipengaruhi oleh angin muson. 

Menurut (Bima et al., 2014), sistem monsun di perairan Pulau Jawa bagian selatan dicirikan oleh pembalikan arah angin secara musiman yang menyebabkan pola pergerakan badan air yang berbeda.Kenaikan muka air laut pada musim barat lebih besar di daerah yang dekat dengan pantai daripada di laut lepas, tidak seperti pada musim timur.

Surabaya yang merupakan kota pesisir terletak pada daerah dengan topografi landai di mana dominasi ketinggian daerah Surabaya di atas permukaan laut berkisar antara 03 m di Surabaya sampai dengan 2,5 cm/tahun dan rata-rata kenaikan muka air laut di Kota Surabaya adalah sekitar 10mm/tahun Kondisi ini membuat beberapa wilayah Kota Surabaya yang berbatasan dengan pesisir berpotensi terjadi banjir terutama pada ketinggian air laut, musim hujan pada bulan Januari dan puncak musim kemarau pada bulan Januari dan Agustus.

Adaptasi masyarakat terhadap bencana dan kenaikan muka air laut di setiap daerah berbeda Kearifan lokal, tingkat pengetahuan dan kapasitas masyarakat terhadap risiko dan dampak perubahan iklim seperti kenaikan muka air laut memengaruhi kerentanan mereka terhadap bencana yang akan ditimbulkan. 

Di sisi lain, perencanaan Pembangunan wilayah yang ditetapkan saat ini juga memengaruhi kerentanan terhadap risiko perubahan iklim pada masa depan di kawasan pengembangan tepi laut Kota Surabaya, menjadi faktor penting untuk dapat menghubungkan respons dan strategi pembangunan. pembangunan infrastruktur dan perencanaan tata guna lahan saat ini, serta menggambarkan secara rinci perkiraan manfaat yang akan diperoleh dari kegiatan adaptasi tersebut(Besari & Fajarwati, 2014).

Prioritas strategi adaptasi rumah tangga adalah gotong royong kebersihan saluran drainase dan tanggul permukiman, menabung dan mempersiapkan kebutuhan logistik, serta meninggikan rumah dan atau lantai bangunan. Tindakan adaptasi yang dilakukan pemerintah saat ini masih bersifat penanganan fisik seperti peninggian jalan permukiman, pembangunan tambat labuh nelayan, revitalisasi saluran drainase, serta pembangunan pompa dan pintu air.

Berdasarkan analisis hasil pengolahan data elevasi menggunakan Topex/Poseidon dan Deret Jason dengan menghilangkan sinyal periodik menggunakan dekomposisi tren musiman berbasis, dapat disimpulkan bahwa laju kenaikan muka air laut di Indonesia adalah +4,6 mm/ tahun. 

Nilai kecepatan positif ini menunjukkan bahwa permukaan air laut di Indonesia akan terus meningkat, sehingga diperkirakan akan terjadi perendaman di beberapa wilayah Indonesia. Oleh karena itu, rencana pengelolaan harus dikembangkan sebelum bencana terjadi(Ariani, 2018).

Dalam banyak kasus, di negara berkembang seperti Indonesia, terdapat kota-kota besar yang berisiko tinggi terkena banjir, seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, dan Makassar. Risiko dan kerentanan fisik di wilayah pesisir biasanya disertai dengan pengurangan risiko dan kerentanan terhadap perubahan Iklim di kota-kota besar biasanya kekurangan sumber daya yang signifikan, seperti sumber daya keuangan, manusia dan kelembagaan, serta akses ke informasi yang relevan.

Upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi dampak tersebut adalah melalui perencanaan manajemen pesisir. Perencanaan manajemen pesisir yang terpadu dengan mempertimbangkan program pembangunan dan kearifan lokal adalah jalan alternatif yang baik untuk dilaksanakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun