A. PEMIKIRAN REFLEKTIF
Berpikir reflektif merupakan suatu kegiatan berpikir yang dapat membuat peserta didik berusaha menghubungkan pengetahuan yang diperolehnya untuk menyelesaikan permasalahan baru yang berkaitan dengan pengetahuan lamanya Zulmaulida (2012:33)
Oleh karenanyaÂ
Ada tiga aspek utama refleksi:
1. Menjadi Sadar Diri
Refleksi dimulai dengan kesadaran diri, berhubungan dengan diri sendiri, pengalaman Anda, dan apa yang membentuk pandangan dunia Anda.
2. Terus Meningkat
Langkah refleksi selanjutnya adalah perbaikan diri. Setelah Anda menyadari di mana kekuatan dan kelemahan Anda, Anda dapat mengetahui ke mana harus mengalihkan fokus Anda.
3. Berdayakan Diri Anda
Refleksi memberi Anda kekuatan untuk mengambil kendali dan membuat perubahan yang diperlukan dalam hidup Anda.
Mengaitkan Pemikiran Reflektif dengan KONEKSI ANTAR MATERI 2.3
 COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK
Materi pembelajaran Dan sebuah Pengalaman.
Percakapan berbasis Coaching dalam proses ini coach memfasilitasi coachee hingga menemukan tujuan dari keinginan coacheenya, Pendekatan ini disebut juga dengan pendekatan memberdayakan.
Pengalaman yang saya dapatkan adalah saya dan rekan sejawat di SMP MIFTAHUL ULUM praktik coaching, sungguh kesempatan yang luar biasa menjadi seorang coach  harus memahami betul prinsip-prinsip coaching diantaranya :
1. Kemitraan
2. Proses kreatif
3. Memaksimalkan potensi
Dalam menyampaikan percakapan berbasis coaching seorang coach harus menumbuhkan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menumbuhkan ide-ide atau hal baru dari coacheenya, Alur ini disebut dengan alur TIRTA sebagaimana rincian dalam percakapan menggunakan TIRTA:
T : TUJUANÂ
I : IDENTIFIKASI
R: RENCANA AKSI
TA: TANGGUNG JAWAB.Â
Pemahaman seorang coach tidak hanya disitu, juga harus mengetahui kompetensi inti coaching:
1. Kehadiran penuh
2. Mendengarkan aktif
3. mengajukan pertanyaan berbobot.
Selain itu materi yang luar biasa juga yakni percakapan Supervisi akademik, 3 Tahap percakapan mencakup yakni:
1. Pra Observasi : bertujuan membangun kepercayaan coach
2. Observasi : Supervisor mengamati dan menilai sebuah percakapan, sudahkah memberdayakan dan menggunakan ALUR TIRTA
3. Pasca Observasi : Pada percakapan ini seorang supervisor memberikan ruang untuk dapat merefleksikan kegiatan yang telah dilakukan.
Emosi-emosi yang timbul terkait pengalaman belajar
Saya menemukan emosi cemas dan takut pada saat melakukan proses coaching karena dari sebagian rekan ada beberapa yang kurang mendetail terkait identifikasi yang disampaikan, yang saya cemaskan setelah proses coaching ini adalah berkelanjutankah apa yang telah kami bincangkan. Saya juga merasakan ada perasaan bahagia yang timbul setelah melakukan percakapan coaching yakni menjadi teman berpikir untuk teman, memfasilitasi mereka untuk dapat bercerita tanpa adanya penilaian atau pelabelan. Saya juga sangat antusias atas segala penyampiakn ide/gagasan yang diungkapkan oleh teman darisanalah saya dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berbobot.
Hal yang baik berkaitan dengan keterlibatan diri dalam proses belajar mengajar
Berkolaborasi berbagi pengalaman sharing serta diskusi dengan rekan sejawat terkait pembelajaran diferensiasi dan pembelajaran sosial emosional untuk meningkatkan kualitas pembelajaranseorang guru dikelas agar pembelajaran berpihak dan memerdekakan murid dengan demikian semua warga sekolah benar-benar merasakan well being pada diri mereka.
Hal yang harus diperbaiki terkait dengan keterlibatan diri dalam proses belajar
Yang perlu saya tingkatkan dalam berkolaborasi dengan rekan sejawat adalah soal waktu kesedian rekan meluangkan hadirnya dalam kegiatan yang memberdaya.Â
Keterkaitan terhadap kompetensi dan kematangan diri pribadi
Setelah memahami betul materi pada modul 2.3 dan mempraktikkan coaching dengan rekan sejawat disekolah dan mempraktikkan coaching untuk supervisi akademik saya lebih mantab lagi kedepan, karena proses mengajuan pertanyaan berbobot diajukan dengan baik salah satunya lebih giat dalam melakukan coaching dan saya lebih bisa menahan apa yang seharusnya tidak saya sampaikan terkait pengalaman pribadi kepada coachee, karena dikembalikan proses coaching adalah percakapan yang memberdayakan coacheenya dan mengesampingkan pendapatk coach.
B. Analisis untuk implementasi dalam konteks CGP
Memunculkan pertanyaan kritis yang berhubungan dengan konsep materi dan menggalinya lebih jauh
Seperti yang diketahui sebelumnya supervisi merupakan kegiatan yang dilabeli dengan sebuah penilaianan dari atasan kepada guru, memang iya kegiatan ini berdampak positif akan tetapi tidak sedikit yang merasa supervisi merupakan kegiatan yang penilaian/evaluasi . Bagaimana cara /proses terbaik dalam memberikan pemahaman yang baru ini? dan bagaimana coaching dapat diterapkan dalam supervisi disekolah/bersama rekan sejawat saat mengajar dikelas?
Mengolah materi yang dipelajari dengan pemikiran pribadi sehingga tergali wawasan (insight) baru
Benarlah supervisi versi lama masih dengan kegiatan yang bisa dibilang satu arah, belum terkomitmennya berpikir among, oleh karena pentingnya pemahaman ini disebarkan kepada rekan sejawat disekolah, kita sebagai CGP telah mengetahui hal-hal baru akan lebih baik jika pemahaman ini kita sebarkan kepada teman-teman agar mereka juga sepemahaman dan beranjak dari supervisi versi lama.
Jika pemahaman sudah dibagikan maka tidak ada istilah supervisi yang menakutkan yang menilai yang melabeli seorang guru akan tetapi supervisi akan memberikan ruang tersendiri untuk guru memberdayakan dalam meningkatkan kualitas pengajaran yang berihak kepada murid, Â Tahapan percakapan Pra observasi-obeservasi-pasca observasi yang sangat penting dalam sebuah percakapan dapat dijadikan titik terpenting keberhasilan kepala sekolah dalam mengajukan pertanyaan berbobot.Â
Menganalisis tantangan yang sesuai dengan konteks asal CGP (baik tingkat sekolah maupun daerah)
Tantangan yang saya temui adalah masih ada anggapan Guru senior mereka lebih menguasai beberapa hal/sebuah pengalaman di Dunia pendidikan.
Memunculkan alternatif solusi terhadap tantangan yang diidentifikasi
Menjalin komunikasi intens dengan mensosialisasi kepada seluruh warga sekolah dalam pemahaman tentang coaaching dan supervisi akademik, Diera digital seperti sekarang pemahaman coaching dan supervisi bisa di bagikan melalui media sosial yang dapat diakses oleh warga sekolah serta publik.
C. Membuat keterhubungan
Pengalaman masa lalu
"Jadikan pengalaman dimasa lalu sebuah perjalanan yang luar biasa di masa depan (Dewi Ningsih)"
Supervisi akademik siapa yang tidak deg deg mendengar kalimat tersebut sebuah ungkapan bahsa yang tidak bisa terpikirkan sebelumnya, pertama kali mengajar saya ditunjuk sebagai guru yang disupervisi oleh pengawas SMP, waktu itu yang saya lakukan hanya bisa mengiyakan , perasaan tegang tidak percaya diri sangat saya rasakan , tidak ada percakapan pra observasi dan pasca observasi, pengawas hanya melakukan pengamatan dan penilaian terhadap cara mengajar saya dikelas, sesudah kegiatan obserbvasi dilakukan benar adanya saya dinilai dihadapan dewan guru disekolah, betapa ingatnya saya pengalaman tersebut.
Penerapan dimasa mendatang
Supervisi akademik harus dilakukan dengan pendekatan coaching, guru akan lebih diberi ruang yang sangat besar untuk dapat merefleksikan kegiatan yang dilaksanakan, Kepala sekolah / pengawas harus mampu berpikir among untuk menjadi penyemanagat menguatkan keterampilan guru.Â
Konsep atau praktik baik yang dilakukan dari modul lain yang telah dipelajari
Berkaitan dengan modul sebelumnya adalah
1. Modul 2.1 Pembelajaran diferensiasiÂ
Guru membuat /memetakan kebutuhan belajar murid dikelas sehingga mereka dapat belajar dengan baik sesuai dengan bakat dan minatnya begitupun pada saat coaching dengan siswa, saya sebagai coach menyediakan/memfasilitasi mereka dalam mencapai tujuan apa yang mereka inginkan.
2. Modul 2.2 Pemeblajaran Sosial Emosisonal
Guru menerapkan teknik STOP dalam minfullnes teknik ini digunakan untuk guru/siswa mengenali emosi-emosi diri kemudian dapat mengelolah stress tersebut, Pada proses coaching ini seorang coach harus berada pada kompetensi inti coaching yakni : kehadiran penuh, mendengarkan aktif serta mengajukan pertanyaan berbobot.Â
Prakti coaching sangat berkaitan dengan konsep modul pembelajaran diferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosional.
Informasi yang didapat dari orang atau sumber lain di luar bahan ajar PGP
Dalam mempelajari Coaching dalam supervisi akademik banyak sumber yang bisa digunakan antara lain:Â
1. Median online dari youtube dan kompasiana
2. Praktik baik dari instruktur dalam elaborasi pemahaman
3. Fasilitator dalam Eksplorasi konsep
4. Rekan sejawat satu kelas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H