Mohon tunggu...
Dewi Murniati
Dewi Murniati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Terbuka

seorang mahasiswa yang ingin kembali menekuni dunia fiksi dengan segala imajinasi dan kreasi tanpa ada sensasi.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Tentang Amarah Dalam Diri

1 April 2023   22:59 Diperbarui: 1 April 2023   23:04 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, jika masih merasa marah. Diamlah selama tiga hari, jangan lebih. Selama itu, tanhanlah lisan dari segala ucapan yang kita sendiri pun tak senang mendengarnya. Serta coba renungkan kekesalan itu. untuk saya pribadi, saya selalu luluh pada fase ini. Merasa semua kemarahan yang saya ingin keluarkan sudah tidak berguna lagi, selaras dengan lunturnya kemarahan itu.

Keempat, kita dapat menggunakan anjuran Nabi Muhammad saw perihal mengatasi diri disaat sedang marah.

Rasulullah bersabda: "Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur." (HR. Ahmad, Abu Daud)

Dari Urwah As-Sa'di, Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia berwudhu." (HR. Ahmad dan Abu Daud).

Berdasarkan kedua hadist diatas, kita dianjurkan mengambil posisi rendah ketika sedang marah dan berwudhu untuk meredakannya. Mungkin tak terdapat label ampuh, namun jika kita benar-benar ingin meredam amarah, InsyaAllah dengan itu semua, amarah akan mereda dengan sendirinya.

Demikian beberapa efek samping dan cara mengatasi datangnya amarah itu sendiri. Taka da label mutlak bahwa amarah itu akan hilang. Tapi sedikit demi sedikit kita akan terbiasa untuk tak selalu terpancing amarah itu. terlebih ketika sedang berpuasa, tak jarang hal yang tak kita inginkan muncul begitu saja. Hal ini merupakan bentuk ujian yang nantinya akan membuat kita tenang dengan sendirinya. Wallahu a'lam..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun