Untuk memasuki dunia kerja, ada beberapa hal penting yang perlu disiapkan:
* Kenali Diri Sendiri : Memahami kelebihan dan kekurangan diri membantu dalam menentukan karir yang sesuai dan meningkatkan kepercayaan diri.
* Siapkan Mental : Kekuatan mental yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dan kritik di lingkungan kerja.
* Asah Kemampuan : Meningkatkan keterampilan baik hard skill maupun soft skill melalui pelatihan atau pengalaman organisasi.
* Mengontrol Emosi : kemampuan untuk mengelola emosi penting untuk menjaga hubungan baik dengan rekan kerja.
* Persiapkan CV dan Portofolio : Siapkan dokumen yang menggambarkan pengalaman dan keterampilan yang dimiliki untuk melamar pekerjaan.
* Bangun Jaringan : Membangun koneksi profesional dapat membuka peluang kerja yang lebih baik.
Kondisi lapangan pekerjaan di Indonesia
Kondisi pekerjaan di Indonesia sangat dinamis dan menantang. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi ini:
* Peningkatan Jumlah Pekerja Setengah Pengangguran : Jumlah pekerja setengah pengangguran atau yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu atau berstatus masih mencari pekerjaan mencapai 12,11 juta orang per Februari 2024, naik 26,28% dibandingkan Februari 2023.
* Dominasi Sektor Informal : mayoritas pekerja di Indonesia bekerja secara informal, mencapai 59,17% dari total jumlah penduduk pekerja. Hal ini menunjukkan berkurangnya kualitas pekerjaan di Indonesia.
* Kurangnya Lapangan Kerja Formal : Minimnya ketersediaan lapangan kerja formal membuat kelas menengah di Indonesia kian rentan karena banyak terserap ke sektor informal. Hal ini disebabkan oleh janji pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja yang layak.
* Pengaruh Globalisasi dan Digitalisasi : Globalisasi dan digitalisasi membuka peluang baru dalam beberapa sektor, tetapi juga menimbulkan persaingan yang lebih ketat. Fenomena digitalisasi dan otomatisasi dapat menggeser pekerjaan yang lebih tradisional, seperti pekerjaan administratif yang dapat digantikan oleh teknologi.
* Stagnasi PDB dan Kualitas Pekerjaan : Penurunan tingkat kemiskinan tidak disertai peningkatan kualitas pekerjaan karena pekerjaan di sektor informal semakin melonjak. Hal ini menyebabkan kurangnya perlindungan sosial dan risiko kecelakaan kerja yang lebih tinggi.
* Kondisi Ekonomi : Kondisi ekonomi yang belum stabil dan tingkat kemiskinan yang tinggi membuat persaingan kerja semakin ketat. Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) menunjukkan bahwa sebagian besar kemiskinan adalah generasi Z, yang berjumlah 7,86 juta orang pada Agustus 2023.
METODE PELAKSANAAN
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara langsung pihak sekolah SMA Negeri 42 Jakarta, Jl Rajawali Raya, Halim Perdana Kusumah, Kec Makasar, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, serta melalui studi dokumentasi. Metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Profil SMA Negeri 42 Jakarta
SMA Negeri 42 Jakarta adalah salah satu satuan Pendidikan dengan jenjang SMA (Sekolah Menengah Atas) yang berada di kawasan Jl Rajawali Raya, Halim Perdana Kusumah, Kec Makasar, Kota Jakarta Timur.
Â
  SMA Negeri 42 Jakarta berawal dari tahun 1971-1974  dengan nama sekolah SMA Angkasa, dan pada tahun 1975-1979 didirikan filal dari SMA Negeri 14 Jakarta, kemudian pada tahun 1980-sekarang menjadi SMA Negeri 42 Jakarta. SMA Negeri 42 Jakarta dibawah kepemimpinan seorang kepala sekolah yang bernama Deden Suhendi, Sekolah ini juga mendapatkan status akreditasi A dan juga memiliki fasilitas sekolah yang baik serta ekstrakurikuler yang beragam.
  SMA Negeri 42 Jakarta Memilki visi yaitu menjadi sekolah yang unggul dalam prestasi yang berwawasan imtaq dan ipteq dan lingkungan serta menjunjung nilai-nilai budaya bangsa. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang sangat penting menurut undang-undang nomor 2/1989 tentang system pendidikan nasional sekolah merupakan lembaga Pendidikan formal. Di Indonesia pendidikan formal memiliki empat jenjang yaitu SD,SLTP SLTA dan perguruan tinggi. Bagaimana masyarakat keberadaan SMA Negeri 42 Jakarta ini sangat penting sebagai wadah untuk mendapatkan ilmu bagi siswa-siswi disana, maka dari itu perlu ditekankan betapa pentingnya Memberikan Wawasan bagi Generasi Z untuk Menghadapi Tantangan Dalam Dunia Kerja untuk siswa-siswi SMA Negeri 42 Jakarta.
2. Gambaran Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan PKM dilaksanakan pada hari Senin, 22 Juli 2024 di SMA Negeri 42 Jakarta yang melibatkan pihak sekolah dan siswa/siswi sekolah. kegiatan yang dilaksanakan yakni seminar, yang di dalamnya terdapat berbagai rangkaian acara seperti, Openning Ceremony, pemebrian plakat dan parcel buah, Ice Breaking, penyampain seminar dengan tema "Memberikan Wawasan bagi Generasi Z untuk Menghadpi Tantangan Dalam Dunia Kerja", sesi tanya jawab Peserta mengenai materi yang disampaikan, penyerahan sertifikat oleh Moderator kepada Narasumber, Â Branding FEB UHAMKA, sesi pengumuman peserta terbaik laki-laki dan perempuan, pentup acara, di lanjut dengan sesi dokumentasi berupan foto bersama dengan Siswa/Siswi SMA Negeri 42 Jakarta dan pihak sekolah SMA Negeri 42 Jakarta.
Â
Setelah menjalankan seluruh rangkaian acara, Banyak sekali Siswa/Siswa bertanya mengenai materi yang disampaikan oleh Narasumber. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Siswa/Siswi SMA Negeri 42 Jakarta sangat antusias untuk mengikuti kegiatan, serta memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.