Masa Kecil Anisa NurainiÂ
Anisa lahir dan dibesarkan di keluarga yang sederhana dan berkecukupan. Saat masih kecil, ia sudah memahami bacaan dan tulisan dengan baik sehingga tidak banyak mengalami kesulitan dalam belajar.
Pendidikan Anisa Nuraini
Anisa menempuh pendidikan sekolah dasar di SD Negeri Mekarsari 07. Sejak masuk sekolah, ia aktif berkegiatan. Ia mulai bergabung di organisasi Pramuka sejak Kelas 4 SD dan terpilih sebagai anggota tim pasukan khusus. Di Sekolah, ia mulai mengenali bakatnya dalam menggambar. Ia pernah terpilih sebagai perwakilan sekolah untuk ajang lomba pramuka di cabang lomba desain dan berhasil menjadi salah satu pemenangnya.
Saat MTS, Ia juga aktif sebagai anggota OSIS sejak tahun pertama. Di kenal memiliki kemampuan gambar yang baik, ia mendapatkan perhatian khusus oleh teman dan gurunya saat diberikan tugas menggambar Peta Dunia dan Pulau Indonesia.
Setelah lulus, Anisa memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Yayasan yang sama, yaitu MA PINK 03 yang saat itu baru berdiri selama 2 tahun. Ia merupakan siswi di jurusan IPA. Pada tahun pertama, ia dan temannya ditunjuk oleh pihak sekolah untuk mendirikan Organisasi Paskibraka dan  menjadi pasukan untuk acara pengibaran 17an. Sampai di pertengahan tahun kedua, ia memutuskan untuk berhenti setelah pengibaran keduanya.
Ia juga terpilih sebagai anggota OSIS untuk dua periode. Di tahun ketiga ia ditugaskan kembali untuk mendirikan organisasi Pramuka. Berbekal ilmu dan koneksi yang dimiliki, ia bertemu dengan pelatih yang dapat membantunya mendirikan organisasi bersama dengan anggota lainnya.
Meskipun aktif di berbagai organisasi ia tidak mengabaikan nilai akademiknya. Ia tetap berhasil mendapat juara kelas. Terlalu sering berada di laboratorium komputer membuat Anisa mulai mengenal dunia digital. Ia mulai beradaptasi untuk beralih ke media digital dan mengembangkan kemampuan desain yang dimilikinya.
Memutuskan Gap Year
Terlambat dalam persiapan masuk perguruan tinggi, membuatnya gagal dalam ujian tes masuk perguruan ataupun beasiswa pada tahun tersebut. Saat itu, ia belum memiliki tujuan pasti dalam menentukan jurusan yang tepat sehingga hal itu membuatnya memilih jurusan secara acak yang tidak sesuai dengan kemampuannya. Seiring berjalannya waktu kini ia menyadari mengapa pada akhirnya ia memutuskan untuk menunda perkuliahan.
Mempelajari Motion Graphic Arts