Mohon tunggu...
Dewi Martinah
Dewi Martinah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa yang masih belajar dalam menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mengubah Sampah Plastik Menjadi Rupiah

18 Oktober 2024   14:39 Diperbarui: 18 Oktober 2024   16:45 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kedai daur ulang sampah project B Indonesia. Foto: Tommy Apriando

HDPE adalah polyethylene densitas tinggi, jenis plastic ini merupakan plastic serbaguna yang dapat didaur ulang. Umumnya jenis HDPE digunakan untuk membuat botol deterjen dan pemutih, botol jus, botol oli motor, tempat mentega, tempat yogurt, kantong sampah, pipa air, dan tempat makan plastic. Jenis plastic ini dapat didaur ulang lagi menjadi botol, container, lantai keramik, pipa drainase, kendang dan outdoor mebel.

  • Low Density Polyethylene (LDPE)

Jenis plastic low density polyethylene adalah plastic yang banyak digunakan sebagai bahan pembuatan botol. Umumnya jenis plastic low density polyethylene dapat didaur ulang untuk tong penyimpanan pupuk kompos, bahan pembuatan lantai dan bahan bangunan.

  • Polypropylene (PP)

Jenis plastic polypropylene (PP) yang umum ditemukan pembuatannya pada tutup botol, botol saus dan sedotan. Jenis plastic ini didaur ulang sebagai bahan pembuatan produk kerajinan tangan dan tas.

Sosok yang berasil mengubah sampah menjadi barang yang layak jual adalah Hijrah Purnama. Usaha ini dimulai sejak di bangku kuliah Bersama ketiga temannya. awal memulai usaha ini karena keprihatinan, banyaknya kantin/café atau yang biasa kita sebut burjo di lingkungan kampu.s yang menghasilkan banyak sampah mereka memulai projct ini pada April 2008 dengan nama usaha projck B Indonesia yang mana sampai saat ini sudah memiliki paguyuban pengelolah sampah mandiri. 

Adapun produk yang mereka untuk dijual seperti tas belanja kepasar, tempat pensil, tas laptop,backpack dan lainnya. Sejak berdirinya usaha ini sampai sekarang sudah banyak pencapaian yang didapatkan, awal bekerja tampa pengawai sekarang sudah ada 18 pengawai tetap yang membantunya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun