Mohon tunggu...
Putri Dewi
Putri Dewi Mohon Tunggu... Seniman - Pengajar, Penari dan penulis puisi

Menulis adalah jiwa yang berkembang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Semesta Arupadhatu

2 Juni 2020   07:41 Diperbarui: 12 Juni 2020   21:37 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kupandangi cakrawala nan biru mempesonaDalam balutan bingkai semesta raya
Hawa sejuk mengukir nyaman dalam raga
Aroma sedap mengiringi jiwa

Raga tersaji bukanlah duniawi
Melainkan raga yang tak lagi terhembus ego
Ringan dalam sentuhan kasih tertinggi
Yang tak lagi mengenal iri dengki

Dalam nuansa cinta yang tanpa runtuh
Membangkitkan para ruh yang ringkih
Supaya segera tersadar akan keberadaan
Bahwa jalan semu telah kau tinggalkan

Arupadhatu telah mengukir sebuah jalan tapak teratai
Sebuah pijakan yang hampir tiba pada keutuhan
 Kala penyucian telah usai
Menunggu waktu layak mempersembahkan hakekat kemurnian

Yogya. 02.06.20

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun