Telegram adalah aplikasi pesan instan lintas platform yang gratis, berbasis cloud, dan tidak menghasilkan uang. Aplikasi telegram tersedia untuk berbagai perangkat dan sistem operasi, seperti Android, iOS, Windows Phone, Ubuntu Touch, serta Windows, MacOS X, dan Linux untuk komputer.
Platform yang digunakan oleh pengguna smartphone diseluruh dunia. Menurut informasi yang didapatkan dari Sensor Tower, yang memperlihatkan pada 2023, total pengguna Telegram di Indonesia mencapai angka 80.000.000 penduduk Indonesia.
Selain sebagai media mengirim pesan Telegram dirancang untuk memudahkan pengguna saling berkirim audio, video, gambar, dan sticker dengan aman.
Secara umum Telegram dapat diartikan sebagai aplikasi yang dapat difungsikan sebagai pengirim pesan instan yang fokus pada kecepatan dan keamanan.
Telegram memiliki tujuan utama untuk aplikasi layanan instan multiplatform yang bersifat gratis dan nirlaba. Ada beberapa dampak positif dari media sosial Telegram, diantaranya adalah sebagai media yang dapat digunakan untuk mengirim file berkapasitas besar.
Telegram adalah salah satu platform media sosial terbaik untuk memudahkan komunikasi dan menyimpan file. Telegram memberikan kemudahan dalam hal pengiriman pesan dengan keamanan yang baik.
Telegram juga dapat menjadi tempat berkomunikasi dengan group yang kapasitas anggotanya banyak serta dapat sharing tentang lowongan pekerjaan maupun hal positif yang lain. Pengguna yang memiliki group lowongan pekerjaan memudahkan mencari kerja lewat online atau jarak jauh tanpa harus datang langsung ke tempat.
Adapun dampak negatif Telegram, diantaranya adalah kecanduan media sosial. Disalah gunakan contoh nya seperti menonton film bajakan yang seharusnya ditonton melalui aplikasi berbayar tetapi dijual belikan diaplikasi Telegram tersebut. Pengguna yang tidak terkontrol dalam menggunakan Telegram dapat terus-menerus menonton film bajakan tersebut dan bersifat sangat merugikan karena ilegal.
Hal ini dapat mempengaruhi produktivitas dan kesehatam mental pengguna. Selain itu Telegram juga bisa menjadi sarana penyebaran informasi palsu yang dapat terjadi melalui fitur yang memungkinkan pengguna untuk memposting foto dan video tanpa ada pengecekan faktual dari platform. Sehingga, informasi yang salah dapat menyebar dengan cepat dan mempengaruhi persepsi publik.
Tidak hanya sebagai platform interaksi sosial, Telegram juga memberikan banyak manfaat bagi penggunanya. Telegram menyediakan fitur terbaru yaitu bisa memposting foto atau video layaknya seperti WhatsApp dan pada Telegram juga kita dapat memposting foto profil lebih dari satu. Fitur-fitur kreatif yang dimilikinya memungkinkan untuk menambah pengguna agar lebih banyak lagi yang mengakses Telegram.
Telegram menawarkan berbagai cara untuk para penggunanya agar mereka dapat mengunduh aplikasi tersebut. Melalui fitur yang menarik pengguna dapat tertarik.
Telegram yang membantu guru berkomunikasi lebih menyenangkan dan inovator dalam memberikan materi. Sama hal nya dengan WhatsApp, Telegram dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam praktik pembelajaran sastra dengan topik bahasan tentang puisi maupun yang lain.
Selain itu, fitur Stories pada Telegram juga memungkinkan penggunanya berinteraksi dengan membalas komen satu sama lain, hal tersebut menciptakan hubungan yang lebih personal. Stories ini dapat kita gunakan sebagai bentuk apresiasi seperti posting tetang diri sendiri maupun kegiatan yang lain.
Telegram juga dapat meghasilkan uang dengan cara mengelola hingga menjual group Telegram, menjadi pemburu kuis, menjadi developer bot Telegram, mengelola channel, endorsement, jasa mengelola akun, dan lainnya.
Salah satu kunci kesuksesan dalam berinteraksi di Telegram adalah meningkatkan tingkat sosial dengan pengguna. Dengan menggunakan aplikasi tersebut sebagai sarana berdiskusi maupun bertukar kabar.
Telegram dengan tingkat sosial yang tinggi juga dapat membantu memperluas jangkauan dan meningkatkan rasa sosialisme menjadi lebih bermakna.
Telegram memungkinkan untuk mengarahkan pengguna langsung kepada fitur-fitur yang telah disediakan yang tidak kalah lengkapnya dengan WhatsApp. Perlu dicermati, batas usia minimal yang direkomendasikan untuk memakai aplikasi Telegram adalah 16 tahun, sehingga anak-anak di bawah usia itu seharusnya tidak menggunakannya.
Penulis : Dewi Agustika Maharani
Program Studi : Gizi
Universitas Ahmad Dahlan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H