Mohon tunggu...
Eka Dewi Maesaroh
Eka Dewi Maesaroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bimantara

15 September 2024   16:54 Diperbarui: 15 September 2024   20:21 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka maafkan aku merusak samuderamu

membuatnya tidak setenang dulu,

Katakan pada samudramu bahwa aku rindu

Rindu pada airnya yang biru

Ayah,

Mengapa senyum manismu itu menipu?

Padahal aku ingin mengadu lelah,

Tapi ternyata tubuhmu melebihi payah

aku membutuhkan senyummu ayah

Bukan senyum yang pura

Melainkan senyum dari hatimu yang nyata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun