Menyemai adalah proses menyiapkan bibit tanaman baru sebelum ditanam di lahan penanaman. Proses menyemai ini sangat penting terutama untuk benih tanaman yang halus dan tidak tahan faktor-faktor luar yang bisa menghambat proses pertumbuhan benih menjadi bibit tanaman yang siap ditanam.
Sedangkan arti menuai adalah memotong padi (dengan ani-ani), mengetam padi, memanen, memetik hasil dan menanggung akibat dari perbuatannya sendiri.
Ada pepatah yang mengatakan "Apa yang kita semai, itu yang akan kita tuai". Pepatah ini adalah nasihat yang mengingatkan agar seseorang berhati-hati dalam bertindak karena setiap perbuatan yang dilakukan saat ini akan berdampak di masa depan.
Pancarkan serta berikan cinta dan cinta akan kembali padamu. Bukan hanya sekedar kata-kata belaka, namun telah terbukti bahwa semaian cinta Pak Tjip dan Ibu Lina menyentuh hati setiap orang yang mengenal Beliau berdua, baik di dalam keseharian perjumpaannya secara fisik, pun juga perjumpaan melalui media tulisan yang dibagikan di YPTD (Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan), Kompasiana, dan lain-lain.
Maka dari itu, ketika Pak Tjip dan Ibu Lina memilih merayakan ulang tahun pernikahan berlian di 2 Januari 2025, betapa antusiasnya Sambutan Hangat Sahabat Literasi atas Diterbitkannya Buku Pak Tjiptadinata dan Ibu Roselina (Thamrin Dahlan) dalam rangka Diamond Wedding Anniversary. Bagaikan semaian cinta yang juga membuahkan tuaian cinta, 70 orang atau lebih bersama-sama menggoreskan pena untuk mengabadikan kenangan istimewa bagi Pasangan Berlian, Pak Tjip dan Ibu Lina.
Tengoklah beberapa sahabat literasi yang mengulik romantisme dan cinta sejati Pak Tjip dan Ibu Lina :
- Legenda Kisah Dua Maestro Kompasiana : Elegi Cinta Sejati (Nina Sulistiati)
- Menemukan Cinta Sejati di Pernikahan Opa Tjip dan Oma Rose (Agung Han)
- Kisah Nyata Pasangan yang Mewujudkan Cinta Sejati Bukan Sekedar Teori (Budi Susilo)
- Cinta Abadi Apa Tjipta dan Mande Lina Menggapai Diamond Wedding (Merza Gamal)
- Memaknai Pasangan Cinta dalam 60 Tahun Perjalanan (Firdaus)