Mohon tunggu...
Dewi Leyly
Dewi Leyly Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - ASN

Life is a journey of hopes.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jingga Rindu

18 Oktober 2022   13:04 Diperbarui: 18 Oktober 2022   13:06 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tarian bayu semilir, menggigit dingin
Sesiang ini surya enggan mengintip
Menggenggam hangat untuk sendiri
Tak ingin berbagi

Gigil menusuk di sela pori
Diam, membeku tanpa laku
Mengusik raga yang berangsur lelah
Dalam dera goda badai

Ujung jalan yang malu-malu bersembunyi
Di selasar berkabut
Dedaunan luruh berguguran
Menjadi hamparan permadani tempat jejak menapak

Tempat ini sungguh syahdu
Ketika hati kita berpadu
Menggelorakan rindu di tiap detik waktu

Itu dulu....

Sebelum hatimu tak lagi utuh untukku

# Pare, 18.10.2022
# written by Dewi Leyly

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun