Pihak Ovo justru menyarankan saya untuk menanyakan kepada pihak Tiktok. Saya mulai kesal karena merasa dilempar ke sana ke mari tetapi tidak ada titik terang.
Walaupun uang yang "hilang" relatif kecil, tetapi sangaat berguna bagi aku yang sedang tidak punya pekerjaan gara-gara baru kena PHK.
Setelah kucoba hubungi pihak Tiktok lagi, akhirnya CS menanyakan apakah saya dihubungi secara pribadi oleh pihak penjual dan mengklik sesuatu.
Dari situlah kemudian aku menyadari bahwa aku sudah kena tipu. CS Tiktok juga menyebutkan dugaan saya kena tipu. Dengan kesal, aku minta Tiktok juga bertanggung jawab atas apa yang terjadi kepadaku.
Hal tersebut karena menurutku, pihak Tiktok tidak selektif dalam memberikan perizinan bagi seseorang untuk menjual barangnya di platform tersebut.
Namun, sampai saat ini tidak ada kelanjutan dari pihak Tiktok untuk memberikan ganti rugi kepadaku.
Di sisi lain, ketika aku akan mengulas produk dan penjual di aplikasi Tiktok dengan maksud agar tidak ada korban lagi, akun penjual malah sudah tutup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H