Mohon tunggu...
Dewi Lestari
Dewi Lestari Mohon Tunggu... Penulis - Writing Enthusiast

Lulus sebagai sarjana pendidikan ekonomi yang menyukai kegiatan menulis. Penyuka drama Korea dan mengikuti berita seputar perekonomian.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pengalaman Ditipu Oknum Penjual di Tiktok Shop, Awas! Jangan Sembarangan Klik Link

5 Maret 2023   12:15 Diperbarui: 5 Maret 2023   12:23 9525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tiktok. Sumber: Pixabay.com

Tiktok sebagai platform media sosial yang banyak digemari oleh masyarakat seluruh dunia kini menjelma melebarkan bisnisnya ke dunia belanja daring.

Tiktok shop menjadi sangat booming karena menghadirkan platfom media sosial dan e-commerce sekaligus.

Salah satu hal yang membedakan antara Tiktok Shop dengan e-commerce lain adalah layanan live shopping.

Meskipun sekarang layanan live shopping juga dapat ditemukan di platfom e-commerce lain, Tiktok Shop bertahan  sebagai pelopor.

Berawal dari cerita salah satu teman yang mendapatkan promo berupa pembelian tissu yang sangat murah dibandingkan platform belanja online manapun.

Harga tersebut juga jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga produk serupa di toko daring.

Dengan mengeluarkan uang sebanyak Rp15 ribu, sudah bisa mendapatkan tissue 6 packs varian 200 lembar.

Kontan saja promo tersebut membuat saya tertarik untuk melihat-lihat etalase Tiktok Shop.

Dan benar saja, aku mendapatkan produk serupa dengan harga yang sama. Sebagai anak kosan yang suka pakai tissue dalam keseharian, promo itu membantu banget buat menghemat jatah belanja bulanan.

Semakin hari aku menjadikan Tiktok Shop sebagai salah satu e-commerce favorit. Di saat Shopee dan Tokopedia sudah memberlakukan biaya admin Rp1.000, 00 setiap transaksi, Tiktok Shop masih bergerilya dengan "bakar-bakar duit".

Beberapa kali aku mendapatkan banyak produk promo dari Tiktok Shop yang harganya jauh lebih murah dibandingkan e-commerce sebelah.

Ditambah lagi toko perhiasan langgananku juga merambah dunia Tiktok Shop. Toko itu bekerja sama dengan Tiktok untuk mengadakan promo love eksklusif.

Mendapatkan promo saat berbelanja perhiasan rasanya lebih istimewa dibandingkan dengan belanja produk lainnya.

Hal tersebut karena produk perhiasan dapat dijual kembali dengan harga yang sesuai dengan nota (harga asli sebelum diskon dari Tiktok Shop).

Aku semakin sering belanja di Tiktok Shop karena banyaknya keperluan untuk belanja  seserahan.

Selain harga produk di Tiktok shop lebih murah, gratis ongkir, ditambah kita bisa tanya-tanya mengenai produk kepada penjual di sesi live shopping.

Selain produk make up dan skin care untuk seserahan, aku juga membeli bahan-bahan untuk hajatan.

Aku sudah membeli sekitar 9 dus mie dengan 9 kali transaksi. Hal tersebut aku lakukan untuk mendapatkan gratis ongkir dan promo flash sale mi.

Lanjut aku berniat membeli minyak goreng kemasan 250 ml dengan pembelian per dus.

Setelag kucari cari, ada suatu toko yang menjualnya dengan harga yang lebih murah dibandingkan toko lain di platform yang sama.

Harga minyak di toko lain 250 ml dalam satu dus isi 48 cup rata-rata lebih dari Rp200 ribu. Namun, di toko tersebut hanya Rp120 ribu.

Akhirnya aku check out pada tanggal 6 Februari 2023 jam 9.16. Namun, pada hari yang sekitar pukul 22.20 seseorang dengan nomor 0831-xxxx-0323 menghubungiku mengatasnamakan pemilik toko tersebut.

Ia menginformasikan bahwa jasa pengiriman J&T Express sedang ada limit pengiriman sehingga meminta kita untuk mengubah jasa pengiriman.

Chat dari Oknum Penjual Penipu.  Sumber: Dokumen Pribadi
Chat dari Oknum Penjual Penipu.  Sumber: Dokumen Pribadi

Aku tanyakan apakah berpengaruh ke ongkos kirim atau tidak, dan ia menjawabnya tidak.

Setelah ku cek ke aplikasi Tiktok Shop, tidak ada opsi untuk mengubah layanan jasa pengiriminan.

Tetapi, oknum tersebut mengirimkan sebuah link untuk mengubah jasa pengiriman.  Tanpa mencurigai apapun, aku klik link tersebut dan mengubahnya. Namun, tiba-tiba oknum penjual membatalkan pesanan secara sepihak.

Link dari Oknum Penipu. Sumber: Dokumen Pribadi
Link dari Oknum Penipu. Sumber: Dokumen Pribadi
Biasanya, saat penjual membatalkan pesanan, uang (refund) akan langsung dikembalikan sesuai dengan metode pembayaran yang kita gunakan.

Saat itu, aku menggunakan transfer lewat mobile banking. Akan tetapi, status refund di aplikasi Tiktok disebutkan dana dikembalikan ke saldo Ovo.

Saat aku cek berkali-kali, saldo Ovo tidak juga terisi. Kemudian, aku menghubungi oknum penjual tersebut dan bilang bahwa uang saya belum dikembalikan oleh pihak Tiktok.

Oknum penjual justru memberikan saran agar untuk melakukan order ulang agar proses refund segera selesai.

Penipu Ketagihan Sumber: Dokumen Pribadi
Penipu Ketagihan Sumber: Dokumen Pribadi
Namun, saya tidak menurutinya karena ingin uang saya kembali terlebih dahulu. Dari sistem Tiktok disebutkan bahwa proses refund ke Ovo bisa terjadi 1-3 hari.

Sudah lebih dari 3 hari tetapi saldo Ovoku tidak bertambah. Aku hubungi CS Tiktok dan mengeluhkan proses refund ini.

Pihak Tiktok justru menyuruh saya menghubungi pihak Ovo. Akhirnya aku tanya via CS Ovo dan menyebutkan tidak ada uang yang diterima pada akunku

Pihak Ovo justru menyarankan saya untuk menanyakan kepada pihak Tiktok. Saya mulai kesal karena merasa dilempar ke sana ke mari tetapi tidak ada titik terang.

Walaupun uang yang "hilang" relatif kecil, tetapi sangaat berguna bagi aku yang sedang tidak punya pekerjaan gara-gara baru kena PHK.

Setelah kucoba hubungi pihak Tiktok lagi, akhirnya CS menanyakan apakah saya dihubungi secara pribadi oleh pihak penjual dan mengklik sesuatu.

Dari situlah kemudian aku menyadari bahwa aku sudah kena tipu. CS Tiktok juga menyebutkan dugaan saya kena tipu. Dengan kesal, aku minta Tiktok juga bertanggung jawab atas apa yang terjadi kepadaku.

Konfirmasi Pihak CS Tiktok. Sumber: Dokumen Pribadi
Konfirmasi Pihak CS Tiktok. Sumber: Dokumen Pribadi
Hal tersebut karena menurutku, pihak Tiktok tidak selektif dalam memberikan perizinan bagi seseorang untuk menjual barangnya di platform tersebut.

Namun, sampai saat ini tidak ada kelanjutan dari pihak Tiktok untuk memberikan ganti rugi kepadaku.

Di sisi lain, ketika aku akan mengulas produk dan penjual di aplikasi Tiktok dengan maksud agar tidak ada korban lagi, akun penjual malah sudah tutup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun