Mohon tunggu...
Dewi Lestari
Dewi Lestari Mohon Tunggu... Lainnya - Bismillaahirrahmaanirrahiim

Semangat Bismillah...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jangan Jauh-Jauh Dulu, Sebelum Tahu Apa Temperamen?

29 September 2021   00:01 Diperbarui: 29 September 2021   00:59 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: fischerandpartners.com

"tenang, pikir dulu baik-baik. Jangan gegabah..."

"kamu jangan marah-marah...."

"kamu harus senyum yaaa..."

Seseorang itu menanggapi berbagai pujian, hinaan, ataupun lain sebagainya dengan sikap yang berbeda-beda. Contoh sederhananya saja ketika seseorang itu di puji, adakalanya orang itu biasa saja, adapula yang senang, adapula sikap lainnya. Begitu juga dengan seseorang yang dihina, ada yang menyikapi dengan diam, ada yang emosi, dan lain sebagainya. Semua itu tergantung setiap individu bukan?

Seberapa pandai seseorang itu menahan dan seberapa kuat mereka bersabar.

Dengan judul yang saya tuliskan, tatkalanya temperamen menjadi bahasan yang saya tuangkan lewat tulisan kali ini. Berbagai informasi saya baca, saya pahami, antara sulit dan senang menjadikan saya lebih semangat membahas mengenai temperamen.

Kedenganrannya tidak asing mengenai temperamen ini, eeiiitsss... wait yaaaa.... Akan ada beberapa yang saya berikan terkait temperamen ini, yakni informasi, ilmu dan pembelajaran insyaallah manfaat. Aamiin... belajar Bersama-sama yaaa....

Lanjut yaaaa... katanya tidak asing kan? Apa itu temperamen... ada banyak pendapat mengenai temperamen. Pendapat yang saya ambil ialah pendapat dari Alport yang mengatakan bahwa temperamen ialah satu jenis sifat emosi yang dimilki oleh seorang individu, reaksi atas rangsangan emosi, kecepatan merespon sesuatu, dan suasana hati. 

Kemudian dalam kamus besar Bahasa Indonesia menjelaskan terkait temperamen ini, yakni sifat batin yang tetap memengaruhi perbuatan, perasaan, dan pikiran (periang, penyedih, dan sebagainya) ia mudah tersinggung dan mudah marah.

Tempereman itu adalah gabungan, campuran atau mix yang diwariskan kepada anak dari orangtua. Bisa dikatakan, jika orangtua itu sabar, maka kemungkinan anaknya juga sabar, ketika anak lahir dari orangtua baik, maka lahirlah putra putri yang baik pula. 

Ada pula, jika dua orang anak lahirkan dari orangtua sama maka belum tentu temperamennya sama. Perlu diketahui juga bahwa temperamen itu bebeda dengan emosional atau pemarah.

Temperamen merupakan sifat yang sulit untuk di ubah, sebab ini adalah bawaan biologis yang begitu melekat pada diri seseorang sejak lahir. Adapun macam-macam temperamen yang ada pada setiap individu, yaitu sanguinis, kolerik, melankolis, dan phlegmatis. Kemudian berikut ini penjelasannya.

  • Sanguinis. Dijelaskan bahwa sifat dasar ini mudah terpengaruh, dimana membuat perasaan meledak-ledak. Hal ini di sebabkan bahwa sanguinis ini lebih mengedepankan perasaan dari pada pikiran. 

  • Layaknya seorang wanita dan pria, jika seorang wanita itu selalu mengedepankan perasaanya dan pria mengedapnkan pikirannya. Bukan begitu?,....

  • Kolerik. Tertulis bahwa sifat ini adalah sebuah keegoisan dalam bahasa kasarnya, karena diartikan bahwa sifat ini memiliki kemauan yang keras. 

  • Dimana sifat ini senanstiasa menempatkan dirinya sebagai pemimpin yang lebih menonjol, tidak peduli dengan orang lain, serta sikap peduli yang sulit untuk diperlihatkan.

  • Melankolis. Sifat dasar ini dikatakan sebagai sifat yang sangat sensitif, dimana pelakunya mudah tersulut emosi. Perlu diingat bahwa emosi bukan hanya marah, melainkan sebuah ekspresi entah sedih, senang, tertawa, marah, menangis, dan lain sebagainya. 

  • Dalam hal ini, ketika si pelaku mendapatkan masalah yang besar misalnya, ia akan berubah sifatnya menjadi depresi atau menjadi sosok pemurung.

  • Phlegmatis. Ini adalah sifat dasar yang cukup baik, bahkan bisa dikatakan sangat baik. Mengapa?... karena sifat ini memiliki bawaan tenang dan mudah ngerem Bahasa jawanya, atau mampu menahan amarah. 

  • Contohnya ketika ia mendapat masalah ia akan diam, cuek/dingin. Temperamen jenis ini merupakan temperamen yang paling jago dalam mengatur berbagai emosi.

Dari keempat sifat dasar diatas, kamu berada di sifat yang mana???..., nilailah dirimu sendiri yaaa...hehehehe

Selain itu, adapula ciri-ciri temperamen itu, sebagai berikut:

  • Mudah emosi
  • Sering berkata kasar
  • Menyimpan banyak dendam
  • Merasa dirinya benar
  • Mudah tersinggung
  • Memiliki kecemburan yang lebih
  • Suka menuntut
  • Hidup hanya untuk bersenang-senang

Adapula ciri-ciri lain seperti tingkat aktivitas, ritme biologis, kepekaan, intensitas reaksi, kemampuan beradatasi, pendekatan, kegigihan keteralihan dan suasana hati.

Ciri-ciri temperamen itu Sebagian besar adalah bawaan dari lahir meskipun diantaranya dapat dipengaruhi oleh beberapa factor. Adapun faktor-faktor penyebab temperamen itu terjadi:

  • Gender dan budaya
  • Lingkungan
  • Pola asuh
  • Keturunan

Jika dijelaskan, untuk yang pertama terkait gender dan budaya. Untuk gender seperti yang saya jelaskan sebelumnya, seperti seorang wanita akan lebih mengedepankan perasaannya dari pada egonya, berbeda dengan pria yang lebih mengedepankan egonya daripada perasaannya. Kemudian untuk budaya, dari sinilah terbentuk karakter seseorang dalam kesehariannya.

Kemudian poin kedua yaitu lingkungan. Faktor inilah yang memiliki posisi pengaruh yang cukup besar. Jika seseorang itu berada pada lingkungan yang buruk, maka buruklah perilaku atau sifat orang tersebut. 

Berbeda dengan yang berada pada lingkungan yang baik maka baiklah orang tersebut. Semua tergantung oleh lingkungannya.

Untuk poin ketiga yaitu pada pola asuh. Factor ini juga merupakan factor terpenting dimana cara orangtua mendidik anak pada saat kecil. Itu tergantung bagaimana orangtua memulai. Seperti pepatah 

"apa yang kau tanam hari ini, pasti akan kau panen suatu saat nanti" 

intinya jika yang kita tanam adalah benih terbaik maka tumbuhlah benih yang baik pula, begitupun sebaliknya.

Lanjut yaaaa, masuk poin terakhir yaitu factor keturunan. Factor ini sulit di ubah karena bawaan dari lahir. Bisa diubah dengan kemauan besar yang tumbuh pada diri masing-masing. Seperti pepatah juga. 

"siapa lagi yang dapat merubah dirimu selain dirimu sendiri". 

Bukan begitu?..

Dengan sedikit penjelasan diatas, semoga manfaat. Aamiin...

Ilmu didapat tidak dengan percuma, asalkan kamu mau mencari maka kau akan menemukan dengan mudah. Terimakasih telah membaca tulisan saya. Salam Saya DEWI LESTARI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun