2. Usia 1-3 tahun
Kemudian di usia ini, peningkatan bahasa anak sudah mulai ditunjukkan. Jika pada tahun pertama anak mulai memahami intruksi serta mengucap satu kata, maka di tahun kedua dan ketiga, anak sudah mulai mengenal dan belajar mengucapkan kata-kata sederhana meskipun pengucapannya belum begitu sempurna. Seperti 'mam' yang dapat di artikan maem (makan), 'nda' itu bunda, 'bububu' itu ibu dan masih banyak lagi kosakata baru dan awal yang di ucapkan si kecil pada usia ini.
3. Usia 3-5 tahun
Pada tahapan usia ini, anak sudah mampu menyusun kata dan menyampaikan komunikasinya dalam sebuah kalimat seperti orang dewasa. Pada tahapan ini juga anak mampu mengenal kata kerja dan kata ganti dan kemudian di sampaikannya dengan kalimat yang hampir sempurna dan di mengerti oleh orangtua.
Tak hanya bisa menyampaikan keinginannya, pada usia ini anak juga sudah mampu melontarkan pertanyaan, protes, penolakan, ataupun menyampaikan perasaan.
Adapun ciri-ciri jika anak mengalami gangguan bahasa ekspresif diantaranya
>Anak mengalami kesulitan memberikan nama pada suatu objek/item
>Penggunaan kalimat yang pendek/ tidak menggabungkan beberapa kata
>Penggunaan kalimat yang terdengar tidak 'dewasa' untuk usia mereka
>Menggunakan 'jargon' (kata-kata yang di buat-buat) dalam bicara
>Tidak bisa dimengerti orang lain
>Menghasilkan kalimat yang kacau tak beraturan