"Mature Leadership bukanlah tentang sekadar mencapai posisi puncak atau memiliki pengaruh besar. Dengan komitmen yang tinggi,  mature leadership menjunjung tinggi moral dan etika," begitu Chandra Lukita menuliskannya pada cover buku yang didominisi warna hitam dan kuning keemasan.
Buku setebal 175 halaman ini karya Rektor Universitas Catur Insan Cendekia (UCIC) Cirebon. Dr. Chandra Lukita, S.E., M.M., M.T. menulis buku ini sebagai bentuk terima kasih telah diberikan karunia selama lebih dari 40 tahun berkecimpung di dunia pendidikan dan bisnis. Penulis merasa senang karena buku yang diterbitkan pada November 2024 Â ini diserahkan langsung oleh Rektor UCIC dalam acara wisuda sebagai kenang-kenangan.
Daftar isi buku ini dibuat menjadi sub-judul yang menarik. Abaikan yang mengganggu; Aktif dan loyal kepada perusahaan sebagai bentuk terima kasih; Bekerja agile dan cerdas; Berani mengambil tanggung jawab vs takut menghadapi masalah; Victim playing; Besarkan hatimu!; Quiet quitting; Critical thinking vs yes man; Diference spirit; Fokus! tidak pernah bisa fokus; Inisiatif.
Selanjutnya ada sub-judul seperti, Kenali ritme kerja; Makna kehadiran; Maturitas berorganisasi, dewasalah!; Mengatasi kecemasan; Menyesal, berharap untuk memutar balik waktu?; Overthinking; Rendah hatilah; Toxic people; Komitment dan konsisten; Keraguan; Sayangi diri anda, beri penghargaan pada diri anda; Rendah hati palsu; Mentalitas pecundang.
Ada lagi yang jangan sampai terlewat untuk dibaca, yaitu Persahabatan di lingkungan kerja; Apatis; Pidato yang memotivasi; Pemimpin yang sibuk dengan urusan organisasi lain; Siapa yang lebih dulu dan lebih besar memengaruhi; Mature leadership.
Pada era digital yang ditandai dengan perubahan sangat cepat dan kebutuhan akan inovasi terus-menerus, bekerja dengan metode agile bukan hanya sekadar metode kerja. Namun hal tersebut adalah sebuah filosofi yang menekankan fleksibilitas, kolaborasi, dan peningkatan berkelanjutan.
Adaptif terhadap perubahan dan kemajuan menjadi lebih cepat sehingga bekerja cerdas dan memastikan penggunaan sumber daya secara efisien dan tepat guna. Kolaborasi menjadi penting agar tim menjadi solid dan menghasilakan kinerja dan produktivitas yang maksimal.
Mengambil tanggung jawab dan menghadapi masalah dengan keberanian adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dan membangun karakter yang kuat. Dengan mengembangkan sikap tanggung jawab, kita dapat mengatasi rasa takut, belajar dari kesalahan, dan menunjukkan integritas serta profesionalisme.
Sikap tersebut tidak hanya meningkatkan kepercayaan diri kita tetapi juga menginspirasi orang lain dan menciptakan lingkungan yang lebih positif. Dengan terus berlatih dan mengembangkan keterampilan ini, kita bisa menjadi individu yang lebih tangguh dan sukses dalam berbagai aspek kehidupan.
Mature leadership adalah kemampuan kepemimpinan yang diimplementasikan dengan kematangan, kepercayaan diri, kebijaksanaan, dan kedewasaan. Baik dalam pemikiran, tindakan, pengambilan keputusan, dan hubungan interaksi dengan bawahan, sesama pimpinan, maupun top management.
Menurut Chandra Lukita, hidup ini penuh dengan liku-liku, tantangan, dan perubahan yang tidak terduga. Pengalaman membangun bisnis komputer, mendirikan perguran tinggi, dan menjadi pemimpin di organisasi sosial membuatnya mampu membangun mindset dalam menghadapi proses pekerjaan tersebut.Â
Kemampuan komunikasi tentunya sangat diperlukan untuk membangun kekuatan tim kerja. Motivasi setiap anggota tim perlu diperhatikan oleh pemimpin. Kita perlu membangun kebesaran hati agar tidak ciut dan memiliki keberanian untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab. Caranya adalah memiliki perspektif yang lebih luas, jangan takut untuk bermimpi besar, hadapi ketakutan dengan keberanian, belajar dari kegagalan, dan bersyukur untuk hal-hal kecil. Tidak lupa juga bangun ketahanan diri, mencari dukungan dari orang lain, fokus pada solusi bukan masalah.
Mengapa fokus itu penting? Seperti halnya latihan, fokus adalah keterampilan penting yang dapat membantu kita mencapai tujuan, meningkatkan produktivitas, dan bekerja menjadi lebih jelas arahnya. Hal tersebut akan mengurangi stres dan menambah kepercayaan diri.
Pemimpin yang matang dengan kesadaran tinggi dan mumpuni memiliki budaya kerja yang sudah terlatih menerapkan kepandaian, intelektualitas, dan kecerdasan emosional.
Penting juga untuk kita menghargai diri sendiri. Ada yang bisa kita lakukan seperti berlibur, olahraga, menonton film atau konser, pergi ke kafe untuk menikmati kuliner kesukaan, berbelanja barang spesial. Menjaga kesehatan tubuh dan mental dalam diri kita akan memberikan kebahagiaan dan kebanggaan pada apa yang sudah kita capai selama ini, sekecil apapun. Tentu tak lepas dari rasa syukur kita kepada Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Pemurah.
Buku ini perlu menjadi koleksi dan dibaca dengan mendalam oleh siapa saja yang ingin mengetahui esensi kepemimpinan yang matang, bukan hanya teori, tetapi pengalaman hidup yang nyata dari Chandra Lukita yang juga menjabat sebagai Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI