Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Book

Review Buku Citizen 4.0 Karya Hermawan Kartajaya

19 Januari 2025   12:50 Diperbarui: 23 Januari 2025   19:18 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku karya Hermawan Kartajaya dan Tim Redaksi Marketeers yang menjadi teman perjalananku pekan ini. Sumber dokpri.

Menempuh perjalanan sejauh 200 km dari Jakarta menuju Cirebon tidak terasa membosankan karena aku ditemani sebuah buku yang sangat inspiratif. Buku ini sudah aku beli bahkan sebelum masa pandemi Covid-19. Tepatnya di bulan November sebagai hadiah ulang tahun untuk diriku sendiri.

K-Ners ... Apakah ada yang juga senang memberi hadiah buku untuk diri sendiri?

Bukan kali pertama juga aku membaca buku ini sebagai teman perjalanan, pernah aku bawa ke Yogyakarta dan Solo hingga ke Surabaya. Tidak bosan membacanya berulang kali. Bahkan ada saja fenomena kekinian yang ternyata di dalam buku ini sudah diprediksi.

Seperti ceritaku pada artikel yang ditulis kemarin. Aku menjadi narasumber pada sebuah kegiatan mahasiswa di kampus Universitas Catur Insan Cendekia (UCIC) Cirebon yang bertajuk 'Pembekalan UKM Retotik'. Senang bisa berbagi semangat dengan menunjukkan buku yang aku baca ini. Kemudian aku melanjutkan mengisi mata kuliah Manajemen Hubungan Pelanggan.

Tema pertemuan kali ini adalah Praktikum Pelayanan dengan studi kasus di cafe atau restoran. Mahasiswa diminta untuk mempraktekkan teori yang telah dipelajari selama 8 kali pertemuan. Mereka sebelumnya telah melakukan kegiatan onsite di sebuah cafe untuk mempelajari bagaimana praktik dari bisnis kuliner beserta pelayanannya? 

Manajemen hubungan pelanggan juga dibahas di dalam buku tebal 424 halaman ini. Walaupun tidak secara eksplisit tapi dalam chapter 4 tentang Redefining Loyalty ada banyak insight yang relevan. 

Sebelum era internet, customer path hanya 4A, yaitu aware, attitude, act, dan act again. Customer path yang dilalui mulai dari menyadari bahwa sebuah brand itu memang ada. Pemasasr percaya pesan sama yang disampaikan secara terus menerus secara vertiakl, eksklusif, dan individual akan menimbulkan positive attitute di benak audience. 

Selanjutnya, dengan upaya sales-promotion, audience akan mencoba dan membeli. Kemudian dengan dukungan sistem loyality, maka akan terjadi act again atau repeat!

Namun itu dulu! Setelah ada internet, aware tetap menjadi tahap pertama dari customer path. Tugas pemasar selanjutnya adalah menciptakan appeal pada audience. Appealing ini sangat penting ketika jumlah pesaing sudah tidak terbatas, karena waktu audience menjadi sangat terbatas. Dampaknya mereka pun menjadi sangat mudah untuk switch ke informasi lainnya yang lebih appealing.

Hal menarik lainnya yang penting menjadi perhatian para mahasiswa dan kita yang bekerja di dunia bisnis adalah bagaimana agar barand attraction dapat terbangun dengan baik. Ini bisa diterapkan juga dalam diri seorang manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun