Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Trip

Kemping Di Palutungan Kaki Gunung Ciremai

17 Januari 2025   19:55 Diperbarui: 17 Januari 2025   19:55 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Ciremai tampak kokoh menjadi latar indah saat aku kemping di Palutungan. Sumber dokpri.

Gunung tertinggi di Jawa Barat terdapat di Kabupaten Kuningan, Majalengka, dan berbatasan dengan Kota dan Kabupaten Cirebon. Beberapa lokasi kemping berada di kaki gunung dan dekat dengan air terjun atau curug. Nah, kali ini aku ingin berbagi pengalaman kemping di Palutungan yang berada dekat Curug Putri.

Kemping diadakan bersama mahasiswa Universitas Catur Insan Cendikia (UCIC) Cirebon dalam rangka Pembekalan Mahasiswa Baru (PMB) dan latihan dasar kepemimpinan. Selain panitia dari BKM dan Himpunan Mahasiswa, beberapa dosen turut hadir untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Aku diamanahi untuk memberikan materi kepemimpinan / leadership bagi mahasiswa. Pentingnya mengikuti kegiatan lain yang positif selain akademis. Soft skill seperti komunikasi, berpikir kritis, empati, dan ketangguhan di dalam berproses menjadi manusia sejati. 

Mengapa memilih kegiatan di luar ruang? Apa yang menjadi nilai tambah saat kita berkegiatan di alam bebas?

Seperti kita pahami bahwa manusia tentu tidak bisa lepas dari akarnya yaitu alam yang telah diciptakan Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Pemurah. Manusia sebagai khalifah adalah pengelola bumi dan segala isinya. Tentu saja kewajibannya adalah menjadi pengelola yang bertanggung jawab.

Gunung dapat menjadi landasan filosofis dan spiritual sebagai contoh baik terkait dengan kepemimpinan. Gunung disebutkan sebagai pasak bumi. Adanya gunung menjadikan bumi tidak tergoncang. Gunung juga tempat yang aman dan nyaman bagi berbagai flora dan fauna. Siklus air juga sangat tergantung dengan mata air dan kelembabab yang dihasilkan oleh tetumbuhan di gunung.

Sungai-sungai mengalir dari gunung terus menuju laut atau danau. Gunung aktif ketika meletus pun tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari kesuburan tanah di sekitarnya. Material yang keluar dari perut bumi lewat letusan gunung berguna untuk berbagai keperluan manusia.

Aku sempatkan berpose di area kemping dengan latar Gunung Ciremai. Sumber dokpri.
Aku sempatkan berpose di area kemping dengan latar Gunung Ciremai. Sumber dokpri.

Hari pertama adalah kegiatan beberes tenda dan pembukaan. Sore hari diisi dengan persiapan kegiatan kepemimpinan. Malam hari diisi dengan pembekalan dari beberapa dosen seperti tentang serba-serbi perkuliahan. Pengurus Himpunan Mahasiswa berbagi pengalaman bagaimana berorganisasi dan apa saja manfaatnya? Ada acara api unggun yang diisi dengan penampilan kesenian dari mahasiswa baru. Seru sekali acaranya.

Nah, suasana dini hari yang berkabut dan udara dingin hingga membuatku sedikit menggigil. Tenda warna-warni tampak berembun, begitu juga dengan rumput yang menjadi alasnya. Aku keluar dan berwudhu untuk shalat tahajud. Betapa sangat menyenangkan bisa menikmati suasana yang jauh dari hiruk pikuk kota. Tak berapa lama adzan subuh berkumandang. Berdzikir sejenak sampai matahari menyapa. Hangatnya membuat hati ini menjadi ceria.

Kabutnya tebal sekali menyelimuti area kemping Palutungan. Sumber dokpri.
Kabutnya tebal sekali menyelimuti area kemping Palutungan. Sumber dokpri.

Gunung Ciremai dengan ketinggian 3.078 mdpl dijuluki atap Jawa Barat. Kini, gunung aktif ini termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Luas total sekitar 15 ribu hektar. Uniknya lagi, gunung ini memiliki kawah ganda. Kawah barat dengan radius 400 m terpotong oleh kawah timur yang beradius 600 m. Pada ketinggian sekitar 2.900 mdpl di lereng selatan, terdapat bekas titik letusan yang dinamakan Gowo Walet. 

K-Ners yang hobi mendaki gunung, bisa nih memilih jalur pendakian yang dekat dengan Palutungan. Selain itu ada juga dari Desa Linggarjati dan Desa Linggasana Kuningan. Bila ingin memilih jalur dari Majelengka bisa melalui Desa Apuy. Siapa nih yang sudah punya rencana mengisi liburan untuk mendaki gunung? 

Oya, kegiatan pagi bersama mahasiswa diawali dengan olahraga senam. Kemudian sarapan dan jelajah alam. Aku tidak ikut jalur yang dipakai mahasiswa, tapi memilih jalur sendiri. Hutan pinus menjadi tujuanku. Harumnya hutan membuatku betah berlama-lama menyusuri jalan setapak. Sesekali berhenti untuk mengambil gambar. 

Langit biru berhias awan putih menjadikan suasana semakin indah. Kicau burung sesekali terdengar seakan mengiringi langkah kaki yang semakin perlahan karena jalan semakin menanjak.

Kemudian aku turun ke arah perkebunan palawija milik penduduk desa. Ada tanaman kol dan daun bawang yang tampak subur. Aku melihat sepasang petani yang sedang memberi pupuk dan menyiangi gulma di antara tanaman. Mesra juga ya bekerja bersama seperti itu he3 ...

Tak disangka, aku mendengar sayup-sayup suara lenguh sapi. Wahhh, di mana ya? Kebetulan ada seorang petani yang sedang membawa hasil panen melintas, jadi aku tanya di mana kandang sapi? Dia menunjukkan lurus saja dan di ujung jalan belok ke kiri. Benar sekali! Aku mulai mencium bau khas kandang sapi.

Berhasil! Akhirnya aku bisa berbincang dengan seorang pengelola kandang sapi yang sedang bersiap-siap akan memerah susu. Aku juga berfoto dengan sapi yang sudah dimandikan. Sssttt ... Padahal aku belum mandi loh! Ha3 ... Setelah pamit aku kembali ke area kemping. Baru deh mandi dengan air yang super dingin. 

Selesai jelajah alam dan bebersih diri, mahasiswa mengikuti upacara penutupan. Aku pun bersiap kembali meluncur menuju ke kampus di Kota Cirebon. Alhamdulillah ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun