Jakarta, 1 Januari 2025
Semalam aku tidur sekitar jam 10. Tak ada keinginan untuk turut merayakan pergantian tahun. Menurutku, pergantian tahun tidak untuk dirayakan dengan pesta. Apalagi membakar uang dalam bentuk kembang api atau petasan.
Pergantian tahun kali ini lebih penting untuk menjadi momen muhasabah diri. Apakah tahun lalu sudah melakukan banyak kebaikan? Apakah tahun lalu telah menjejak karya yang bermanfaat bagi sesama? Apakah tahun lalu tidak lagi melakukan keburukan yang berdampak bagi diri maupun orang lain?
Ya ... Pagi ini aku terbangun sekitar pukul 4. Suami yang masih belum pulih benar kesehatannya bahkan sudah bangun lebih awal. Rasanya malu hati ini, aku yang sehat kok malah lebih lambat bangun.Â
Ketika adzan subuh berkumandang mengajak seluruh umat Islam untuk menegakkan shalat, aku bergegas menyiapkan sajadah. Ini hari pertama di tahun 2025 yang harus dimulai dengan tekad dan semangat. Bismillah ...
Apakah teman-teman K-Ners juga tetap bangun pagi hari ini?Â
Aku bersyukur bisa mendengarkan kicau riang burung di pucuk ranting pohon tanjung yang menjulang di halaman rumah. Sinar hangat mentari pagi masuk melalui jendela yang dibiarkan terbuka lebar. Angin semilir sejuk membuatku semakin semangat menulis pada pagi ini.
"Teh Dewi, bagi dong tipsnya supaya terus konsisten menulis," kata seorang teman di komunitas Mamah Gajah Ngeblog (MGN). Sebuah kumpulan para alumni perempuan ITB dari lintas angkatan dan berbagai jurusan. Hobi ngeblog yang menyatukan kami.
Ada juga teman dari komunitas Kelas Literasi Ibu Profesional (KLIP) yang bertanya, "Apa yang membuat Teh Dewi setia menulis di tengah kesibukan yang padat merayap?"
Dua Windu Menjadi Bagian Dari Kompasiana
Aku menulis di blog pribadi dan blog keroyokan Kompasiana.
Oya ... Ada satu keinginanku pada tahun 2025 yang terkait dengan dunia literasi dan tulis menulis, terutama di Kompasiana. Apakah itu?
Yuk! Flashback sejenak ...
Alhamdulillah, aku mulai menjadi member of Kompasiana pada tanggal 13 Januari 2009. Sudah dua windu aku bergabung bersama platform citizen media (media warga) terbesar di Indonesia.
Apa suka duka bersama Kompasiana?
Pastinya lebih banyak suka dari pada duka. Sangat bersyukur dapat berjumpa dan bersilaturahmi dengan K-Ners generasi awal. Aku pernah jumpa Om Tjip dan Tante Lina, bahkan tulisanku menjadi salah satu yang terpilih dalam buku beliau. Aku bisa kopdar bersama Kang Pepih, Mas Isjet, dan Pak Dian Kelana dalam kegiatan bersama Kedutaan Australia dan Komunitas Ekonomi ASEAN, serta dalam Kompasianival yang menjadi jalanku berjumpa Ibu Retno Marsudi Menteri Luar Negeri. Aku berjumpa Mba Christie Damayanti dalam event bersama Pak Jokowi di Jakarta dan ID-Kita di Yogyakarta. Â
Selain yang berjumpa secara offline, aku juga saling berkomunikasi di kolom komentar dengan K-Ners yang tinggal di Indonesia maupun di luar negeri. Paling senang membaca artikel tentang travelling yang membuatku merasa turut serta menikmati berbagai destinasi di seluruh dunia.
Oya ... Aku juga pernah berjumpa seorang penulis warganegara Australia bernama Karl Muller dan mendapatkan buku karyanya. Senang sekali mendapat tanda tangan di buku berjudul 'Mengenal Papua'. Lewat ajang lomba di Kompasiana pernah juga aku mendapatkan Juara 3 tentang mencegah stunting dengan makan ayam dan telur. Waaahhh ... Lumayan loh! Dapat hadiah uang yang bisa dibelikan bahan pangan sehat. Judul artikelnya adalah Makan Ayam dan Telur Cegah Stunting.
Tidak disangka, sebuah produk mainan anak yang memiliki tagline kreativitas mengajakku untuk menulis tentang hadiah yang bermanfaat bagi anak. Admin Kompasiana menyampaikan bahwa aku terpilih karena sering menulis tentang parenting dan segala aktivitas belajar bersama anakku bungsu, Teteh.
Artikel yang harus ditulis dalam jangka waktu dan jumlah kata tertentu. Beberapa kata kunci juga harus ditulis. Sebuah pengalaman baru menjadi influencer sebuah produk. Lebih senang lagi karena aku mendapatkan hadiah produk yang harus direview dan uang saku yang lumayan besar. Anakku yang turut terlibat sebagai model untuk melakukan kegiatan kreatif dengan produk tersebut, tentu saja merasa senang. Apalagi sebagian hadiah uangnya aku berikan kepadanya. Artikel lengkapnya ada di sini Hadiah Liburan yang Kreatif.
Ajang tantangan menulis pada bulan Ramadhan beberapa kali aku ikuti. Salah satu tulisan yang berkesan adalah Ramadhan Penuh Kreativitas Walau di Rumah Saja.
Kembali kepada keinginanku pada tahun 2025 adalah menjadikan Kompasiana sebagai tempatku menulis yang menyenangkan. Sempat terserang rasa enggan menulis di Kompasiana, terutama dengan adanya banyak iklan yang mengganggu penampilan artikel. Aku tidak terlalu bergantung kepada apakah artikelku akan menjadi pilihan atau headline? Lebih utama adalah berbagi dan menebar manfaat lewat karya tulis di Kompasiana.
Teh Dewi, Mengapa Setia Menulis?
Jadi aku setia menulis dan berusahan konsisten untuk terus menulis adalah sebagai bagian dari melakukan amal kebaikan. Semoga tulisanku menjadi pengingat agar terus menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama. Aku merasa bahwa menulis juga membuat kebahagiaan yang tiada terkira. Ditambah lagi menurut penelitian bahwa menulis adalah sebuah kegiatan yang tak dapat digantikan oleh AI (Artificial Intelegence) karena ini adalah kecerdasan tingkat tinggi yang dianugerahkan oleh Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana untuk manusia.
Kalau kita manusia mau berbeda dengan robot, maka menulislah! Sayang sekali bukan? Jika otak dan hati yang telah diinstal oleh Illahi Rabbi tidak kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Menurut pendapatku kegiatan menulis harus dibarengi dengan membaca buku. Tulisan kita tak akan bermutu jika kita kurang bahan bacaan. Selain membaca buku, kita juga perlu melakukan perjalanan. Sebagai pejalan sejati, akan menemukan berbagai sumber inspirasi saat menjelajah alam ciptaan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Pemurah. Satu lagi hal penting agar tulisan kita menjadi bermakna adalah terus jalin silaturahmi dengan berbagai kalangan. Sungguh silaturahmi akan memperpanjang usia dan menambah rezeki. Barakallah ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H