Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Mendoakan dan Memaafkan Anak-Anak Kita

9 Agustus 2024   08:14 Diperbarui: 9 Agustus 2024   08:28 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi nan cerah bermandi hangatnya sinar matahari. Aku duduk santai di halaman rumah. Tampak di kejauhan deretan gunung yang melingkupi Kota Bandung. Indah sekali langit biru dengan awan putih yang berarak. Kicau burung ramai riang gembira di pucuk dahan pohon.

Hari Jumat penuh berkah. Aku teringat sebuah ayat di dalam surat Al-A'raf ayat 180, "Allah memiliki Asmaulhusna (nama-nama yang terbaik). Maka, bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut (Asmaulhusna) itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan atas apa yang telah mereka kerjakan."

Berkaitan dengan ayat tersebut, aku merenung tentang betapa Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana telah memberikan petunjuk kepada hamba-Nya. Betapa Asmaulhusna (nama-nama yang terbaik) adalah salah satu cara kita bermohon kepada-Nya. Ketika aku sangat membutuhkan pertolongan Allah, -sudah pasti akan selalu. Bukankah Allah Maha Penolong?

Kembali aku teringat tentang ayat penciptaan alam, "Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya. Dia-lah pula yang menetapkan tempat-tempat orbitnya agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian itu, kecuali dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada kaum yang mengetahui. Sesungguhnya pada pergantian malam dan siang dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi pasti terdapat tanda-tanda (kebesaran-Nya) bagi kaum yang bertakwa." (QS. Yunus : 5-6).

Sambil terus menikmati suasana pagi dengan berdzikir dan tilawah Al-Qur'an, aku ingin menyampaikan pengalaman penting tentang mendoakan dan memaafkan anak-anak kita. 

Tilawah Al-Qur'an pada hari Jumat yang berkah. Sumber gambar dokumen pribadi.
Tilawah Al-Qur'an pada hari Jumat yang berkah. Sumber gambar dokumen pribadi.

Berguru Kepada Nabi Ibrahim dan Keluarga Ali Imran

Seorang ibu juga ayah, -orangtua sangat penting untuk senantiasa mendoakan anak-anaknya, -selain tentu saja berdoa untuk dirinya sendiri. Mengapa demikian? Bercermin kepada teladan Nabi Ibrahim yang senantiasa berdoa kepada Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung untuk kebaikan anak-anaknya. Bahkan untuk generasi berikutnya.

"Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka." (QS. Ath Thur : 21).

Nabi Ibrahim dan istrinya ketika ingin memiliki anak, -harus bersabar selama bertahun-tahun. Mereka berdoa, "Rabbi hab li minas-salihin." Artinya, "Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh." (QS. Ash Shaffat : 100).

Allah berfirman dalam surat Ibrahim ayat 40, "Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku."

Ibunda dan ayahanda dari Maryam berdoa, "(Aku) memohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari setan yang terkutuk." (QS. Ali Imran : 36).

"Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami penyejuk mata dari pasangan dan keturunan kami serta jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqan : 74).

Pentingnya Memaafkan Anak-Anak Kita

Siapa yang tak pernah melakukan kesalahan atau dosa? Tak mungkin, karena manusia siapa pun dia, adalah makhluk yang lemah. Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Pemurah telah memberikan petunjuk di dalam Al-Quran bahwa kita dapat bertobat agar dosa dan kesalahan terhapus.

Lalu bagaimana dengan orang-orang yang berbuat salah kepada kita. Tentu saja jalan terbaik adalah kita memaafkan mereka. Begitu juga ketika anak-anak kita melakukan kesalahan, maafkanlah. Mungkin sulit sekali untuk memaafkan kesalahan. Ada rasa tidak rela atau bahkan menjadi ganjalan di hati, "Buat apa memaafkan kesalahan?"

Sungguh Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Pemberi Karunia saja senantiasa membuka pintu ampunannya sebesar apa pun kesalahan hamba-Nya. Kecuali dosa syirik kepada-Nya.

Sebagaimana firman-Nya di dalam surat Hud ayat 3-5, "Mohonlah ampunan kepada Tuhan-mu kemudian bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kesenangan yang baik kepadamu (di dunia) sampai waktu yang telah ditentukan (kematian) dan memberikan pahala-Nya (di akhirat) kepada setiap orang yang beramal saleh. Jika kamu berpaling, sesungguhnya aku takut kamu (akan) ditimpa azab pada hari yang besar (kiamat). Kepada Allah-lah kembalimu. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka menutupi (apa yang ada dalam) dada mereka untuk menyembunyikan diri dari-Nya. Ketahuilah bahwa ketika mereka menyelimuti dirinya dengan kain, Dia mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka nyatakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (segala) isi hati."

Menilik ayat di atas betapa Allah Maha Pengampun, maka sebagai orangtua hendaknya juga menjadi orang yang pemaaf terutama bagi anak-anak kita. Maafkan mereka. Berikan keridhaan sebagai orangtua kepada anak-anak kita. Kemudian iringi dengan nasihat bijak agar mereka senantiasa mengingat Allah Yang Maha Teliti dan Maha Mengetahui segala perbuatan kita. 

Tak lupa kita juga meminta maaf kepada mereka, barangkali saja dalam interaksi sebagai orangtua ada kesalahan. Bisa saja kita sebagai orangtua belum maksimal mendidik agama kepada mereka.  Belum lagi kita sering lupa menjadi teladan atau contoh baik bagi mereka. Kita sebagai orangtua masih banyak kekurangan dalam pengasuhan atau ada tindakan yang menyakiti mereka.

Pesan di dalam Al-Quran surat Yunus ayat 25-26 dapat menjadi renungan kita bersama, "Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga) dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki menuju jalan yang lurus (berdasarkan kesiapannya untuk menerima petunjuk). Bagi orang-orang yang berbuat baik (ada pahala) yang terbaik (surga) dan tambahannya (kenikmatan melihat Allah). Wajah-wajah mereka tidak ditutupi debu hitan dan tidak (pula diliputi) kehinaan. Mereka itulah para penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya."

Selanjutnya ingatkan juga anak-anak kita bahwa, "Orang-orang yang berbuat kejahatan (akan mendapatkan) balasan kejahatan yang setimpal dan mereka diliputi kehinaan. Tidak ada bagi mereka seorang pelindung (pun) dari (azab) Allah. Wajah-wajah mereka seakan-akan ditutupi kepingan-kepingan malam yang gelap gulita. Mereka itulah para penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun