Ibunda dan ayahanda dari Maryam berdoa, "(Aku) memohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari setan yang terkutuk." (QS. Ali Imran : 36).
"Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami penyejuk mata dari pasangan dan keturunan kami serta jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqan : 74).
Pentingnya Memaafkan Anak-Anak Kita
Siapa yang tak pernah melakukan kesalahan atau dosa? Tak mungkin, karena manusia siapa pun dia, adalah makhluk yang lemah. Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Pemurah telah memberikan petunjuk di dalam Al-Quran bahwa kita dapat bertobat agar dosa dan kesalahan terhapus.
Lalu bagaimana dengan orang-orang yang berbuat salah kepada kita. Tentu saja jalan terbaik adalah kita memaafkan mereka. Begitu juga ketika anak-anak kita melakukan kesalahan, maafkanlah. Mungkin sulit sekali untuk memaafkan kesalahan. Ada rasa tidak rela atau bahkan menjadi ganjalan di hati, "Buat apa memaafkan kesalahan?"
Sungguh Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Pemberi Karunia saja senantiasa membuka pintu ampunannya sebesar apa pun kesalahan hamba-Nya. Kecuali dosa syirik kepada-Nya.
Sebagaimana firman-Nya di dalam surat Hud ayat 3-5, "Mohonlah ampunan kepada Tuhan-mu kemudian bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kesenangan yang baik kepadamu (di dunia) sampai waktu yang telah ditentukan (kematian) dan memberikan pahala-Nya (di akhirat) kepada setiap orang yang beramal saleh. Jika kamu berpaling, sesungguhnya aku takut kamu (akan) ditimpa azab pada hari yang besar (kiamat). Kepada Allah-lah kembalimu. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka menutupi (apa yang ada dalam) dada mereka untuk menyembunyikan diri dari-Nya. Ketahuilah bahwa ketika mereka menyelimuti dirinya dengan kain, Dia mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka nyatakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (segala) isi hati."
Menilik ayat di atas betapa Allah Maha Pengampun, maka sebagai orangtua hendaknya juga menjadi orang yang pemaaf terutama bagi anak-anak kita. Maafkan mereka. Berikan keridhaan sebagai orangtua kepada anak-anak kita. Kemudian iringi dengan nasihat bijak agar mereka senantiasa mengingat Allah Yang Maha Teliti dan Maha Mengetahui segala perbuatan kita.Â
Tak lupa kita juga meminta maaf kepada mereka, barangkali saja dalam interaksi sebagai orangtua ada kesalahan. Bisa saja kita sebagai orangtua belum maksimal mendidik agama kepada mereka. Â Belum lagi kita sering lupa menjadi teladan atau contoh baik bagi mereka. Kita sebagai orangtua masih banyak kekurangan dalam pengasuhan atau ada tindakan yang menyakiti mereka.
Pesan di dalam Al-Quran surat Yunus ayat 25-26 dapat menjadi renungan kita bersama, "Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga) dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki menuju jalan yang lurus (berdasarkan kesiapannya untuk menerima petunjuk). Bagi orang-orang yang berbuat baik (ada pahala) yang terbaik (surga) dan tambahannya (kenikmatan melihat Allah). Wajah-wajah mereka tidak ditutupi debu hitan dan tidak (pula diliputi) kehinaan. Mereka itulah para penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya."
Selanjutnya ingatkan juga anak-anak kita bahwa, "Orang-orang yang berbuat kejahatan (akan mendapatkan) balasan kejahatan yang setimpal dan mereka diliputi kehinaan. Tidak ada bagi mereka seorang pelindung (pun) dari (azab) Allah. Wajah-wajah mereka seakan-akan ditutupi kepingan-kepingan malam yang gelap gulita. Mereka itulah para penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H