Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review Buku John Man, Shalahuddin Al-Ayyubi Sang Pahlawan Legendaris

10 Juni 2024   11:35 Diperbarui: 10 Juni 2024   11:35 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akhir pekan yang diisi dengan kegiatan membaca buku. Sumber gambar dokumen pribadi.

Gambar dalam buku ini adalah Benteng Kairo yang dibangun Shalahuddin pada tahun 1176-1183. Sumber gambar dokumen pribadi.
Gambar dalam buku ini adalah Benteng Kairo yang dibangun Shalahuddin pada tahun 1176-1183. Sumber gambar dokumen pribadi.

Unsur utama lain yang muncul dari karakter Shalahuddin adalah dalam kepemimpinannya yang siap untuk menanggung kesulitan. Sifat kepemimpinan revolusioner menuntut hal tersebut. James MacGregor Burns mengatakan, "Pemimpin harus benar-benar mengabdi pada tujuannya dan mampu menunjukkan komitmen tersebut dengan meluangkan waktu dan usaha untuk itu, mempertaruhkan nyawa mereka, menjalani hukuman penjara, pengasingan, penganiayaan, dan kesulitan tanpa henti. Shalahuddin melakukan ekspedisi, bertempur, mempertaruhkan nyawa dan nyaris meninggal dunia karena penyakit.

Ada pertanyaan menarik yang perlu kita perdalam lagi jawabannya. Mengapa orang Muslim melupakan Shalahuddin selama 500 tahun? Mengapa mereka membangkitnnya? Dan mengapa orang-orang Eropa Kristen, tidak pernah goyah dalam kekaguman mereka?

Ternyata, kebajikan Shalahuddin itulah -kemurahan hatinya, keluhuran budinya -yang memikat imajinasi Eropa melebihi keterampilan tempurnya. Di Italia, legenda kebajikan Shalahuddin mengakar, sebagian berdasarkan pada laporan tentang kematiannya yang menyatakan dia meninggal dunia tanpa sepeser pun atas namanya sendiri dan tidak meninggalkan apa-apa selain kain kafannya. 

Sedangkan di Perancis, kisah Shalahuddin sebagai ksatria menjadi motif yang populer. Dia dengan murah hati membebaskan tawanan miskin, Raja Guv, tanpa tebusan uang. Keyakinan terhadap kebajikan Shalahuddin ini terus bertahan, semakin merata di antara kedua dunia, Islam dan kumpulan bangsa-bangsa yang dulu hanya disebut Eropa.

Shalahuddin sebagai ikon di uang kertas Suriah pada  tahun 1991. Sumber gambar dokumen pribadi.
Shalahuddin sebagai ikon di uang kertas Suriah pada  tahun 1991. Sumber gambar dokumen pribadi.

Buku ini menurutku sangat menarik dan memang harus dibaca dengan tekun he3 ... Ada banyak informasi sejarah yang mungkin tidak pernah kita dapatkan sebelumnya. 

Makan Shalahuddin di Masjid Umayah Damaskus. Material yang digunaka adalah marmer hadiah dari Raja Kaiser Wilhelm II. MEskipun dibayangi oleh dinasti Muslim yang tumbuh setelah masanya, Shalahuddin kembali muncul pada akhir abad ke-19 sebagai pahlawan nasionalis. Di bawah pemerintahan Turkim makamnya dipugar pada tahun 1950.

Banyak potret wajah Shalahuddin yang dibuat, tetapi sebenarnya tidak ada satu pun yang otentik. Orang-orang sezamannya tercatat dengan luar biasa, tetapi dia tidak. Dia berjenggot: itu kita tahu semua. Kharismanya tidak terletak pada penampilannya, tetapi dalam perilakunya, kemurahan hati, kesopanan, penghormatan pada agamanya, dan dedikasinya untuk berjihad. 

Kali ini kita telah menemukan satu sosok pemimpin yang memang layak diteladani 'Sang Pahlawan Legendaris Shalahuddin Al-Ayyubi'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun