Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Integritas dan Anti Korupsi kepada Tokoh Bangsa di Buku Orange Juice

4 Mei 2024   20:39 Diperbarui: 4 Mei 2024   20:42 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zuhri mengatakan, "Menjadi pejabat bukan berarti memanjakan kerabat dan sahabat." Dia malah tidak mau menghajikan adiknya sendiri melalui Departemen Agama saat menjabat menjadi menteri. 

Setali tiga uang dengan Zuhri, yaitu Sjafruddin Prawiranegara yang pernah menjadi Presiden Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Safruddin menegaskan bahwa malu itu bila mengambil milik orang lain atau mengambil uang negara yang bukan hak kita. Itu pencuri namanya. Selama 207 hari saat suaminya memimpin PDRI, istrinya yang bernama Halimah berjualan sukun goreng demi menghidupi empat anaknya. Mereka tidak malu menjalankan hal tersebut. 

Satu hal lagi yang menarik adalah Sjafruddin mengajarkan agar jangan bergantung pada orang lain. Kalau tidak penting sekali, jangan meminjam uang. Jangan pernah berhutang. Padahal dia pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia. menteri keuangan, dan wakil perdana menteri.

Mari belajar tentang sembilan nilai anti korupsi atau sembilan nilai integritas.

Pertama, jujur yaitu lurus hati, tidak berbohong, dan tidak curang. Kedua, peduli yaitu mengindahkan, memperhatikan, atau menghiraukan orang lain. Ketiga, mandiri yaitu tidak bergantung pada orang lain. Keempat, disiplin yaitu taat terhadap peraturan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Kelima, tanggung jawab yaitu siap menanggung akibat dari perbuatan yang dilakukan, tidak buang badan. Keenam, kerja keras yaitu gigih dan fokus dalam melakukan sesuatu, tidak boleh asal-asalan. Ketujuh, sederhana uaitu bersahaja, tidak berlebih-lebihan. Kedelapan, berani yaitu mantap hati dan percaya diri, tidak gentar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya. Kesembilan, adil yaitu berlaku sepatutnya dan tidak sewenang-wenang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun