Perpustakaan Nasional tempatnya sangat nyaman. Lantai khusus untuk anak-anak juga luas dan interiornya menarik -atraktif. Tentu saja koleksi bukunya sangat menarik hati Teteh betah berlama-lama membaca di sana. Aku senang sekali bila menyaksikan anak-anak yang sedari kecil sudah dikenalkan dengan kegemaran membaca buku.
Bila menjelang maghrib masih berada di sekitar kawasan Monas, aku akan menuju ke Masjid Istiqlal untuk berbuka puasa di sana. Selanjutnya bisa shalat maghrib, shalat isya, hingga tarawih. Tenang saja, banyak penjual makanan di masjid megah yang menjadi ikon DKI Jakarta ini.
Baca artikel terkait di sini: Get My Target: Shalat Tarawih di 10 Masjid (Part 1), Cerita Ramadan.
Nah ... Perpustakaan Jakarta juga asyik banget loh buat ngabuburit. Bangunan yang unik dan koleksi buku yang juga menarik membuat Teteh tak bosan berada di sana. Paling senang karena ada Masjid Amir Hamzah untuk shalat maghrib. Cukup berbuka dengan air putih dan kurma atau kue cemilan saja dulu. Kemudian setelah shalat maghrib silakan berburu kuliner di sekitar kawasan Cikini yang terkenal dengan berbagai macam pilihan makanan. Bila ingin shalat isya dan tarawih bisa di Masjid Cut Muthia di Jalan Taman Cut Muthia.
Satu lagi perpustakaan favorit keluargaku. Dimanakah itu? Ya! Benar. Â Ada di rumah kami sendiri. Perpustakaan keluarga dengan koleksi buku yang lumayan banyak. Buku Kaka, Mas, dan Teteh ada sekitar 1000 judul. Selain majalah Bobo, majalah Orbit, dan majalah NatGeo Kid. Aku sengaja sudah mempersiapkan makanan untuk berbuka sebelum waktu shalat ashar. Jadi sore hari bisa ngabuburit bersama Teteh di perpustakaan keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H