Puasa Ramadan adalah ibadah yang penuh dengan keberkahan. Bukan hanya sebagai wujud keimanan umat Islam kepada Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Pemberi Karunia, tetapi banyak manfaat lainnya yang dirasakan. Dokter atau peneliti di bidang medis sudah menemukan manfaat puasa bagi kesehatan tubuh.Â
Belum lagi dari sisi sosial yang dirasakan sebagai bentuk berempati kepada saudara kita yang tidak mampu. Mereka jangankan makan tiga kali sehari. Makan sehari sekali saja masih kesulitan. Lapar terus menerus. Nah ... Kita merasakan juga lapar dan haus itu saat berpuasa.
Ada tradisi unik di Indonesia terkait menghabiskan waktu luang saat puasa. Salah satunya adalah ngabuburit. Dalam Bahasa Sunda, ngabuburit artinya menunggu waktu sore.Â
Ngabuburit itu semacam wasting time, membuang waktu jika konteksnya negatif. Namun, bila kita ingin memaknai dengan positif, maka lakukanlah kegiatan yang bermanfaat -bermakna penuh kebajikan saat menanti datangnya waktu berbuka puasa.
Aku sering mengajak anakku bungsu, Teteh untuk ngabuburit di toko buku dan perpustakaan. Lokasi favorit untuk ngabuburit yang bermanfaat bukan? Iya, mengapa tidak. Why not? Saat perut kita sengaja kosongkan, maka isilah kepala kita dengan bacaan. Makanan dari akal dan hati kita adalah buku. Kebetulan kalau akhir pekan lalu lintas dari rumah di daerah Kramatjati menuju ke toko buku Gramedia di Jalan Matraman tidak terlalu ramai. Kami sengaja memilih untuk nanti buka puasanya di restoran yang ada di area toko buku saja. Lebih praktis. Mushola untuk shalat juga sudah tersedia, bersih, dan nyaman.
Di Kota Bandung, Teteh juga punya lokasi ngabuburit favorit yaitu toko buku Gramedia di Jalan Merdeka. Biasanya rute ngabuburit adalah setelah shalat dzuhur dari rumah di daerah Jatihandap agar tidak kena macet. Di sekitar toko buku juga banyak kios jajanan dan restoran untuk berbuka puasa. Aman! Shalat maghrib bisa dilaksanakan di Masjid Al-Ukhuwwah milik Pemerintah Daerah Kota Bandung. Kemudian kami mampir dulu di Masjid Salman ITB Â untuk shalat isya dan tarawih.Â
Selain ke toko buku, bila ingin hangout sejak pagi daripada mager dan rebahan saja, aku ajak Teteh berkunjung ke Perpustakaan Nasional di Jalan Merdeka Selatan tepatnya depan Monumen Nasional (Monas) atau Perpustakaan Jakarta di Taman Ismail Marzuki. Jam operasional kedua perpustakaan tersebut selama bulan Ramadan adalah berkisar dari pukul 9 pagi hingga 3 sore. Cukuplah untuk mengeksplorasi banyak koleksi buku di sana.Â
Perpustakaan Nasional tempatnya sangat nyaman. Lantai khusus untuk anak-anak juga luas dan interiornya menarik -atraktif. Tentu saja koleksi bukunya sangat menarik hati Teteh betah berlama-lama membaca di sana. Aku senang sekali bila menyaksikan anak-anak yang sedari kecil sudah dikenalkan dengan kegemaran membaca buku.
Bila menjelang maghrib masih berada di sekitar kawasan Monas, aku akan menuju ke Masjid Istiqlal untuk berbuka puasa di sana. Selanjutnya bisa shalat maghrib, shalat isya, hingga tarawih. Tenang saja, banyak penjual makanan di masjid megah yang menjadi ikon DKI Jakarta ini.
Baca artikel terkait di sini: Get My Target: Shalat Tarawih di 10 Masjid (Part 1), Cerita Ramadan.
Nah ... Perpustakaan Jakarta juga asyik banget loh buat ngabuburit. Bangunan yang unik dan koleksi buku yang juga menarik membuat Teteh tak bosan berada di sana. Paling senang karena ada Masjid Amir Hamzah untuk shalat maghrib. Cukup berbuka dengan air putih dan kurma atau kue cemilan saja dulu. Kemudian setelah shalat maghrib silakan berburu kuliner di sekitar kawasan Cikini yang terkenal dengan berbagai macam pilihan makanan. Bila ingin shalat isya dan tarawih bisa di Masjid Cut Muthia di Jalan Taman Cut Muthia.
Satu lagi perpustakaan favorit keluargaku. Dimanakah itu? Ya! Benar. Â Ada di rumah kami sendiri. Perpustakaan keluarga dengan koleksi buku yang lumayan banyak. Buku Kaka, Mas, dan Teteh ada sekitar 1000 judul. Selain majalah Bobo, majalah Orbit, dan majalah NatGeo Kid. Aku sengaja sudah mempersiapkan makanan untuk berbuka sebelum waktu shalat ashar. Jadi sore hari bisa ngabuburit bersama Teteh di perpustakaan keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H