Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memperkuat Akar Gerakan Perempuan di Konferensi Perempuan Indonesia (KPI) 2024

16 Februari 2024   19:05 Diperbarui: 16 Februari 2024   19:05 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan di akhir tahun 2023 Ibu Septi mewakili Indonesia dalam Konferensi Network di Venesia, Italy oleh The Human Safety Net. Bagi Ibu Septi mendaratkan tapak di bumi Eropa adalah salah satu 'Learning Journey' yang akan menjadi bagian dari sinergi wujudkan aksi dari solusi masalah negeri.

Asa, Karya, Indonesia. Ikut menjelajah bersama Ibu Septi untuk menemukan bahagia dengan karyamu, yuk! KPI 2024 adalah himpunan yang tepat untuk bersinergi di Kota Batu Malang yang sejuk dengan kontur pegunungan yang asri dan nyaman.

Kegiatan belajar bersama di KPI 2024 yang diikuti oleh 130 peserta berlangsung dengan seru. Unik dan genuine sepertinya belum ada kegiatan konferensi serupa ini di Indonesia. Salah satu sumber belajar yang dihadirkan adalah Ibu Hamidah Rina Mantini. Dia bukan hanya seorang ibu rumah tangga biasa. Luar biasa karsa dan karyanya seperti menjadi Konsultan freelance dan Rektor Institut Ibu Profesional periode 2022-2025. Uniknya Ibu Hamidah di Ibu Profesional dari program Bunda Salihah, membuat banyak belajar dan takjub dengan keajaiban mata. Pembawaannya yang kalem, Ibu Hamidah selalu bersemangat untuk bergerak dan menjadi agen perubahan dalam komunitas Ibu Profesional. Dia mengambil peran sebagai sekretaris Ibu Profesional (IP) Kalimantan Timur tahun 2018, fasilitator matrikulasi batch35 dan Bunda Sayang batch#4, leader IP Balikpapan Raya tahun 2019, ketua panitia Wisuda Online Bunda Sayang batch#4, dan masih banyak lagi.

Sumber belajar lainnya adalah Ibu Wahyu Mardhatillah seorang istri dan ibu yang mengelola yayasan sosial dan lembaga pendidikan. Dia juga memiliki kegiatan yang produktif di antaranya adalah tim editor Pelangi Mizan Bandung dan translator Binokular Media Monitoring Yogyakarta. "Menulis untuk mengikat gagasan. Bicara untuk membentangkan harapan." Begitulah motto dari Ibu Wahyu yang sudah memiliki jam terbang tinggi sebagai pembicara di berbagai event workshop dan pelatihan menulis. Ada juga karya bukunya yang berjudul 'Mahatma Gandhi, Tokoh Perdamaian Dunia, Pemimpin Sederhana dan Berhati Lembut' dan 'Nabi Yunus'.

Peserta akan belajar bersama Ibu Dzika I. Ulya Ketua Yayasan Ibu Profesional Mandiri. Menurut Ibu Dzikra, "Belajar adalah menapak dengan segenap ikhtiar. Tanpa pernah ragu atau gentar." Dari perkuliahan Bunda Produktif IP melahirkan project Ladang Main, laboratorium mainan, dan board game edukatif. Karya dan ide inovatif dari Ibu Dzikra masuk 10 besar Shehack.id kategori ideation tahun 2022.

Pendamping belajar di KPI salah satunya adalah Ibu Yesi Dwi Fitria. Perannya semakin berenergi dan tumbuh dengan kecintaannya untuk belajar. Ibu Eci pernah terjun di ranah publik dan sekarang melabuhkan pilihannya ke ranah domestik. Belajar tak mengenal zaman. Belajar untuk ilmu yang membahagiakan. Begitu filosofi yang membuatnya terus semangat menjadi ketua IP Jakarta sekaligus koordinator ketua komunitas regional tahun 2016.

Selain para perempuan, terdapat seorang laki-laki yaitu Bapak Dodik Mariyanto yang berbagi inspirasi dan semangat. Dia telah membuktikan bahwa seorang laki-laki hebat adalah yang bisa menjadi coach kehidupan terbaik bagi anak dan istri. Bahkan Bapak Didik menyatakan bahwa prestasi tertingginya adalah saat mampu mendidik anak dan istri untuk berprestasi dan bermanfaat bagi negeri. Ungkapan yang bermakna dari Bapak Dodik adalah : "Asa membumbung setinggi dirgantara. Tapi diri tetaplah menjura. Take the step that scares you." Maka melangit itu bukan untuk meninggalkan bentala tempat kita terlahir, tetapi menggenggam keberanian dan harapan sejauh apa kita mampu terbang untuk kembali pulang untuk bumi. 

Tak ada langit yang tak mampu digapai. Tak ada hamparan bumi yang tak mampu digali.

Tokoh di balik Kongres Perempuan Indonesia Pertama tahun 1928 di Yogyakarta. Sumber gambar Facebook KPI.
Tokoh di balik Kongres Perempuan Indonesia Pertama tahun 1928 di Yogyakarta. Sumber gambar Facebook KPI.

Baca artikel terkait: Perempuan Indonesia Perjuangkan Kemerdekaan

Harapan para peserta dan penyelenggara adalah KPI mampu mendorong terwujudnya gerakan perempuan yang berakar dari budaya dan keluarga Indonesia, serta meningkatkan jumlah perempuan berkualitas dan berpendidikan yang siap menghadapi tantangan masa depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun