Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kisah Agung dalam Surah Al-Kahfi

7 Maret 2023   16:13 Diperbarui: 7 Maret 2023   16:17 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Al-Qur'an surah Al-Kahfi. Dokumen pribadi.

Segala sanjungan hanya bagi Allah dengan sifat-sifatNya yang kesemuanya adalah sifat-sifat kesempurnaan, dan juga karena nikmat-nikmatNya yang tampak maupun yang tidak tampak, nikmat agama maupun duniawi, yang telah memberi karunia dengan menurunkan Al-Qur'an pada hamba dan Rasul-Nya Muhammad dan tidak mengadakan sesuatupun ajaran yang melenceng dari kebenaran di dalamnya. (Tafsir al-Muyassar).

"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran." (QS. Shad 38:29).

Sesuai yang terkandung dalam HR. Abu Bakr bin Mardawaih, bahwa Rasullulah Shalallaahu Alaihi Wassalaam bersabda; "Siapa yang membaca surah Al-Kahfi pada hari Jumat maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua Jumat."  Surah Al-Kahfi merupakan surat ke-18 dalam Al-Qur'an yang terdiri dari 110 ayat. Surah ini merupakan surat Makkiyah atau surat yang diturunkan pada periode Makkah. Surah ini merupakan bagian penengah antara juz 15-16. Karena ayat-ayatnya berada di akhir dari juz 15 sampai di awal juz 16.

Keutamaan Surah Al-Kahfi

Ada beberapa keutamaan membaca surah Al-Kahfi yang disunnahkan pada Jumat, di antaranya adalah:

Pertama, terhindar dari fitnah Dajjal. Dari Abu Darda, Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wassalaam  bersabda, "Barangsiapa membaca sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal." (HR Ibnu Hibban).

Kedua, diampuni dosa dalam dua Jumat. "Barang siapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat, akan dibentangkan baginya cahaya mulai dari bawah telapak kakinya sampai ke langit. Cahaya itu akan memancarkan sinar baginya pada hari kiamat. Dan ia akan mendapatkan ampunan dari Allah di antara dua Jumat." (HR Abu Bakr bin Mardawaih dari Abdullah bin Umar RA).

Ketiga, sebagai pengingat hari kiamat. Setiap umat Muslim seharusnya banyak mengingat akan adanya hari kiamat, karena dengan mengingat--ingat datangnya hari kiamat tersebut maka akan menuntun kita untuk melakukan kebaikan. Hal tersebut juga dituliskan di dalam surat Al Kahfi ayat 47, "Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami perjalankan gunung-gunung dan engkau akan melihat bumi itu rata dan Kami kumpulkan mereka (seluruh manusia), dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka."

4 Kisah Agung Dalam Surah Al-Kahfi

Selain memperoleh beragam keutamaan, kita juga dapat mempelajari dan mengambil hikmah dari 4 kisah agung yang terdapat di dalam surah Al-Kahfi. Mari kita telaah satu persatu kisah tersebut.

Segmentasi surah Al-Kahfi. Dokumen pribadi.
Segmentasi surah Al-Kahfi. Dokumen pribadi.

Kisah pertama, ada di dalam ayat 9-20 yang dikenal dengan kisah Ashabul Kahfi. Kisah ini menceritakan tentang tujuh pemuda yang berserah diri kepada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Terpuji  untuk menyelamatkan agamanya.

Kisah kedua, adalah tentang pemilik dua kebun dan sahabatnya. Dikisahkan bahwa pemilik dua kebun itu diberikan keberlimpahan harta, sedangkan sahabatnya hidup dalam kemiskinan. Namun meski miskin, dia mendapat nikmat iman kepada Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Pemurah.

Kisah ketiga, surahAl-Kahfiayat 60-82 mengisahkan tentang pertemuan Nabi Musa dan Nabi Khidir. Dari kisah mereka, kita dapat mengetahui Nabi Musa yang ingin haus akan ilmu pengetahuan dan rela menanggung kesulitan untuk meraih itu.

Kisah keempat, adalah tentang Dzulqarnain, sebagaimana dalam surah Al-Kahfi ayat 83-98. Kisah ini menggambarkan puncak dari upaya perdamaian dan perubahan. Di tangan Dzulqarnain, perubahan dan perdamaian dapat terjadi, di muka bumi sekalipun.

Tadabbur Kisah Lock Down Ashabul Kahfi

"Apakah engkau mengira bahwa orang yang mendiami gua, dan (yang mempunyai) raqim itu, termasuk tanda-tanda (kebesaran) Kami yang menakjubkan?" (QS. Al-Kahfi 18: 9). 

Tiada yang sia-sia dalam segala penciptaan-Nya. Perkara mereka tidaklah mengherankan jika dihubungkan dengan kekuasaan dan otoritas Kami. Penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, penaklukan matahari, bulan, bintang-bintang, dan sebagainya termasuk ayat-ayat yang besar yang menunjukkan kepada kekuasaan Allah Ta'ala adalah lebih mengherankan daripada kisah Ashabul Kahfi.

Allah Yang Maha Cerdas lagi Maha Mengetahui mengajak dalam berbagai ayat Al-Qur'an kepada kaum berakal untuk memikirkan hal-hal yang biasa diabaikan orang lain, atau hanya dianggap suatu kebetulan juga keajaiban alam. "Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi (serasa berkata) : 'Ya Tuhan kami ... tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Ali'Imran 3: 190-191).

Allah menciptakan langit, bumi, dan segala isinya. Dokumen pribadi.
Allah menciptakan langit, bumi, dan segala isinya. Dokumen pribadi.

"Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?" (QS. Al-Mulk 67: 3).

Ibrah pertama: Pentingnya pendidikan dan pembinaan generasi muda dengan nilai-nilai tauhid dan dakwah amar ma'ruf nahi munkar.

Ibrah kedua: Kewajibab memilih kondisi dan lingkungan yang kondusif untuk memperjuangkan nilai-nilai kebenaran.

Ibrah ketiga: Allah Yang Maha Pencipta lagi Maha Bijaksana menunjukkan kebesaran dan kekuasaan-Nya dengan keselamatan pemuda Ashabul Kahfi yang tertidur di dalam gua selama 300 atau 309 tahun. Selama lock down itu Allah telah mempersiapkan semua faktor untuk menjaga kelangsungan hidup mereka. Seperti telinga mereka ditutup, gua dan mulut gua berada pada posisi menghadap utara sehingga tidak langsung terpapar sinar matahari. Posisi tubuh mereka yang tetap bolak-balik ke kiri dan ke kanan sehingga tidak rusak oleh tanah. Ada anjing yang mulia karena melayani Ashabul Kahfi dengan berbaring di mulut gua.

Ibrah keempat: Rahasiakan strategi dakwah ketika merebaknya kedzaliman dan kemungkaran di suatu negeri.

Ibrah kelima: Ciri utama orang shalih dan pemuda yang kokoh imannya adalah seperti Ashabul Kahfi. Mereka menyeleksi makanan dan minuman yang akan dikonsumsinya.

Ibrah keenam: Allah Yang Maha Kuat lagi Maha Pemberi Karunia mampu menjadi wali-Nya (kekasih Allah yaitu orang-orang mukmin dan bertakwa) dalam keadaan mereka tertidur seperti Ashabul Kahfi.

Ibrah ketujuh: Tujuan kisah Ashabul Kahfi bukan hanya mengokohkan semangat Nabi Muhammad dan kaum beriman dalam berdakwah. Namun menunjukkan betapa kekuasaan Allah Yang Maha Suci lagi Maha Besar yang mampu membangkitkan manusia dari kuburnya pada hari kiamat kelak, pasti tiada keraguan sedikitpun.

Ibrah kedelapan: Kisah Ashabul Kahfi juga bertujuan agar kita menjadi semakin kokoh imannya. Kita menyakini bahwa Dia-lah Allah Rabbil'alamin satu-satunya pelindung hamba-Nya. Maha hanya bermohon pertolongan dan perlindungan atas diri kita kepada Allah Ta'ala semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun jua selain  Allah.

Ibrah kesembilan: Mari kita perbanyak membaca doa, sebagaimana Ashabul Kahfi membacanya. "Ya Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus." Rahmat-Nya sungguh sangat diharapkan oleh setiap hamba-Nya dalam menjalankan seluruh episode hidup di dunia ini dan di akhirat kelak. Hanya dengan rahmat-Nya, kita bisa masuk ke dalam surga-Nya, berjumpa dengan Allah Yang Maha Benar lagi Maha Pengampun.

Meneladani Doa Para Nabi

Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wassalaam sebagai patutan kaum muslimin telah mengajarkan agar kita senantiasa bermohon dan memanjatkan doa-doa terbaik kepada Illahi Rabbi. Di dalam Al-Qur'an banyak sekali dicontohkan doa yang dibacakan oleh para Nabi dan Rasul. 

Nabi Muhammad : "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami lantaran kami lupa atau tersalah. Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak sanggup memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, rahmatilah kami, Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS. Al-Baqarah 2 : 286); "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." (QS. Thaha 20 : 114); "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami yang menyejukkan hati kami, dan jadikanlah kami pemuka bagi orang-orang bertaqwa." (QS. Al-Furqan 25 : 74); "Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arsy yang agung." (QS. At-Taubah 9 : 129).

Nabi Adam : "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami akan termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Al-A'raf 7 : 23) 

Nabi Nuh : "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dan memohon kepada-Mu sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakikat)nya, dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Hud 11 : 47)

Nabi Ibrahim : "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang shalih. Dan jadikanlah aku buah tutur kata yang baik bagi orang-orang yang datang kemudian. Dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan." (QS. Asy-Syu'ara 26 : 83-85); "Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amal kami), sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah 2 : 127) 

Nabi Ayyub : "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua yang penyayang." (QS. Al-Anbiya 21 : 83) 

Nabi Yusuf : "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dariku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh." (QS. Yusuf 12 : 33).

Nabi Luth : "Tuhanku, selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan." (QS. Asy-Syu'ara 26 : 169).

Nabi Syu'aib : "Kepada Allah sajalah kami bertawakal, ya Tuhan kami berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan haq (adil) dan Engkaulah pemberi keputusan yang sebaik-baiknya." (QS. Al-A'raf 7 : 89).

Nabi Sulaiman : "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni'mat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan pada ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal shalih yang Engkau ridhai, dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shalih." (QS. An-Naml 27 : 19).

Nabi Yunus : "Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang dzalim." (QS. Al-Anbiya 21 : 87).

Nabi Musa : "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku. Dan jadikanlah bagiku seorang pembantu dari keluargaku sendiri." (QS. Thaha 20 : 25-29).

Nabi Zakariya : "Ya Tuhanku, janganlah Engkau tinggalkan aku seorang diri, dan Engkaulah waris yang paling baik." (QS. Al-Anbiya 21 : 89).

Nabi Isa : "Jika Engkau menyiksa mereka maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkau Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Maidah 5 : 118).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun