Kisah kedua, adalah tentang pemilik dua kebun dan sahabatnya. Dikisahkan bahwa pemilik dua kebun itu diberikan keberlimpahan harta, sedangkan sahabatnya hidup dalam kemiskinan. Namun meski miskin, dia mendapat nikmat iman kepada Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Pemurah.
Kisah ketiga, surahAl-Kahfiayat 60-82 mengisahkan tentang pertemuan Nabi Musa dan Nabi Khidir. Dari kisah mereka, kita dapat mengetahui Nabi Musa yang ingin haus akan ilmu pengetahuan dan rela menanggung kesulitan untuk meraih itu.
Kisah keempat, adalah tentang Dzulqarnain, sebagaimana dalam surah Al-Kahfi ayat 83-98. Kisah ini menggambarkan puncak dari upaya perdamaian dan perubahan. Di tangan Dzulqarnain, perubahan dan perdamaian dapat terjadi, di muka bumi sekalipun.
Tadabbur Kisah Lock Down Ashabul Kahfi
"Apakah engkau mengira bahwa orang yang mendiami gua, dan (yang mempunyai) raqim itu, termasuk tanda-tanda (kebesaran) Kami yang menakjubkan?" (QS. Al-Kahfi 18: 9).Â
Tiada yang sia-sia dalam segala penciptaan-Nya. Perkara mereka tidaklah mengherankan jika dihubungkan dengan kekuasaan dan otoritas Kami. Penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, penaklukan matahari, bulan, bintang-bintang, dan sebagainya termasuk ayat-ayat yang besar yang menunjukkan kepada kekuasaan Allah Ta'ala adalah lebih mengherankan daripada kisah Ashabul Kahfi.
Allah Yang Maha Cerdas lagi Maha Mengetahui mengajak dalam berbagai ayat Al-Qur'an kepada kaum berakal untuk memikirkan hal-hal yang biasa diabaikan orang lain, atau hanya dianggap suatu kebetulan juga keajaiban alam. "Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi (serasa berkata) : 'Ya Tuhan kami ... tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Ali'Imran 3: 190-191).
"Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?" (QS. Al-Mulk 67: 3).
Ibrah pertama: Pentingnya pendidikan dan pembinaan generasi muda dengan nilai-nilai tauhid dan dakwah amar ma'ruf nahi munkar.
Ibrah kedua: Kewajibab memilih kondisi dan lingkungan yang kondusif untuk memperjuangkan nilai-nilai kebenaran.
Ibrah ketiga: Allah Yang Maha Pencipta lagi Maha Bijaksana menunjukkan kebesaran dan kekuasaan-Nya dengan keselamatan pemuda Ashabul Kahfi yang tertidur di dalam gua selama 300 atau 309 tahun. Selama lock down itu Allah telah mempersiapkan semua faktor untuk menjaga kelangsungan hidup mereka. Seperti telinga mereka ditutup, gua dan mulut gua berada pada posisi menghadap utara sehingga tidak langsung terpapar sinar matahari. Posisi tubuh mereka yang tetap bolak-balik ke kiri dan ke kanan sehingga tidak rusak oleh tanah. Ada anjing yang mulia karena melayani Ashabul Kahfi dengan berbaring di mulut gua.