Ada dua hal yang menjadi catatanku, yaitu:
(1) Interaksi pendidikan antara Nabi Musa dan Nabi Khidir adalah bertujuan untuk mengubah tingkah laku Nabi Musa dari sombong menjadi tawadhu dan dari mengeluh menjadi sabar. Nabi Khidir memberikan materi pembelajaran di antaranya adalah: dirusaknya perahu (terbakarnya perahu), terbunuhnya anak kecil, dan membangun kembali -meluruskan tembok yang runtuh atau bengkok/miring. Adapun proses penilaiannya adalah dengan mengkomunikasikan semua materi yang mengganjal sebelum mengakhiri proses mengajar.
(2) Hasil interaksi -outcome antara Nabi Musa dan Nabi Khidir yang sesuai untuk direalisasikan di zaman sekarang (khususnya di rumah dan di kelas) adalah perubahan tingkah laku (anak-anak dan mahasiswa) lebih diperhatikan dari pada hanya menyampaikan pengetahuan. Unsur-unsur interaksi pendidikan antara Nabi Musa dan Nabi Khidir ini sesuai dengan kurikulum merdeka (baik di kampus, sekolah, maupun pesantren) yang meliputi beragam kegiatan seperti: mengamati, bertanya, mendiskusikan, menyimpulkan, dan mengomunikasikan.
Kata sabar diulang hingga 70 kali di dalam Al-Qur'an. Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang berfirman, "Katakanlah, Hai hamba-hambaku yang beriman bertakwalah kepada Tuhanmu. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS. Az-Zumar : 10).
Metode Guru Dalam Mengajar
Menarik untuk dipelajari bahwa Nabi Khidir menggunakan kombinasi beberapa metode dalam menanamkan semua nilai-nilai karakter kepada Nabi Musa. Kita sebagai orang tua dan guru dapat menerapkannya juga dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: metode keteladanan, metode demonstrasi, metode punisment dan reward, metode diskusi, dan metode pengulangan.
Bila dikombinasikan dengan metode kekinian juga akan bertambah baik, seperti adanya metode ceramah, metode pembiasaan, metode kisah, metode deduktif, metode perumpamaan, metode kiasan, metode perbandingan, metode eksperimen, metode pemecahan masalah, metode pemberian pujian dan kegembiraan, metode kasih sayang dan lemah lembut.
...
Terjemahan Surah Al-Kahfi Ayat 60-82
Dan (ingatlah) keika Musa berkata kepada pembantunya, “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai kepertemuan dua laut; atau aku akan berjalan (terus sampai) bertahun-tahun.” Maka ketika mereka sampai ke pertemuan dua laut itu, mereka lupa ikannya, lalu (ikan) itu melompat mengambil jalannya ke laut itu.
Maka ketika mereka telah melewati (tempat itu), Musa berkata kepada pembantunya, “Bawalah kemari makanan kita; sungguh kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini.” Dia (pembantunya) menjawab, “Tahukah engkau ketika kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak ada yang membuat aku lupa untuk mengingatnya kecuali setan, dan (ikan) itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali.”
Dan (Musa) berkata, “Itulah (tempat) yang kita cari.” Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. Lalu mereka berdua bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan rahmat kepadanya dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan ilmu kepadanya dari sisi Kami.