Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Gurun Pasir Busung di Pulau Bintan Nan Menawan

15 September 2022   08:20 Diperbarui: 15 September 2022   08:33 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jika berani bisa sampai di atas bukit tertinggi dan memandang seluruh area 360 derajat. Dokumen pribadi

"Masa sih ada gurun pasir di Pulau Bintan?" tanyaku pada pengemudi yang menjemputku. "Ada Bu ... Itu lokasi kekinian yang jadi destinasi wajib pelancong di sini," jawabnya dengan antusias sambil membelokkan kendaraan menuju jalan sempit. 

Lokasi gurun pasir ini terletak di Desa Busung dan bisa dicapai hanya 15 menit saja jaraknya dari Pelabuhan Tanjung Uban atau sekitar 1 jam dari Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjung Pinang.

Waaahhh ... Supraise! Di sisi kanan aku melihat ada kolam besar sekali semacam telaga berwarna hijau kebiruan. Lalu saat aku turun dari kendaraan dan menuju ke arah timur tampaklah hamparan pasir putih yang sangat luas. 

Bahkan pasir itu berbukit-bukit indah sekali. Bila diperhatikan dengan jeli warna pasirnya tidak sungguh-sungguh putih, namun ada campuran warna merah kecoklatan dan membentuk palet warna yang eksotik.

Pasirnya sudah padat hingga aman kita berjalan di atasnya. Dokumen pribadi.
Pasirnya sudah padat hingga aman kita berjalan di atasnya. Dokumen pribadi.

Kebetulan saat itu suasana sedang sepi ... Lagi-lagi aku merasa ini lokasi milik sendiri deh! Ha3 ... Sejauh mata memandang gundukan pasir ini memang bisa dikatakan mirip dengan gurun pasir yang pernah aku kunjungi di Saudi Arabia saat ibadah haji dan umroh. Mirip loh ya! Bukan sama ...

Warna pasir putih bersemu merah kecoklatan menjadi latar foto yang indah. Dokumen pribadi
Warna pasir putih bersemu merah kecoklatan menjadi latar foto yang indah. Dokumen pribadi

Jika berani bisa sampai di atas bukit tertinggi dan memandang seluruh area 360 derajat. Dokumen pribadi
Jika berani bisa sampai di atas bukit tertinggi dan memandang seluruh area 360 derajat. Dokumen pribadi

Pasir yang tersisa membentuk bukit-bukit kecil dan terasa lebih padat. Untungnya cuaca sedang terang, tidak hujan. 

Menurut pemandu di sana, kalau hujan pasirnya agak basah dan becek tidak nyaman untuk berjalan-jalan dan berfoto di atasnya. Nah ...  Soal berfoto ada yang lucu loh! Masyarakat yang mengelola membuat replika hewan unta dan kuda dari triplek. Maksudnya lagi-lagi tentu agar mirip dengan gurun pasir di Timur Tengah atau Afrika.

Replika unta dari triplek he3 ... Dokumen pribadi
Replika unta dari triplek he3 ... Dokumen pribadi

Bukit pasir yang unik. Dokumen pribadi
Bukit pasir yang unik. Dokumen pribadi

Langit biru, hijaunya pepohonan, dan bukit-bukit pasir menjadikan lokasi ini diburu para wisatawan untuk berfoto. Lokasi seluas 6.000 hektar ini dulunya adalah bekas penambangan pasir yang diekspor ke Singapura. 

Pada tahun 1980-an dihentikan operasinya oleh Presiden Soeharto dan terbengkalai puluhan tahun. Lubang-lubang besar akibat penggalian itu terisi air hujan dan bereaksi dengan zat kimia berupa bauksit dan lainnya sehingga  airnya menjadi berwarna hijau kebiruan.

Bekas lubang penambangan pasir yang kini menjadi telaga hijau kebiruan. Dokumen pribadi
Bekas lubang penambangan pasir yang kini menjadi telaga hijau kebiruan. Dokumen pribadi

Lumayan capek juga nih berjalan sejauh itu hingga keringat bercucuran. Oya ... Jangan lupa gunakan pakaian yang nyaman, memakai sepatu, membawa topi, dan kacamata hitam saat berkunjung ke sini. 

Cuacanya semakin siang semakin terik. Tapi jangan khawatir, jika haus dan lapar ada tersedia buah kelapa muda yang segar dan makanan ringan sambil istirahat sebentar. Angin semilir yang berhembus sejuk pastinya akan menambah nyaman suasana.

Ada ayunan di atas bukit dekat penjual buah kelapa muda. Dokumen pribadi
Ada ayunan di atas bukit dekat penjual buah kelapa muda. Dokumen pribadi

Menurut pendapatku ... Eksotisme lokasi ini melebihi gurun pasir yang sesungguhnya, karena di sana tak ada telaga indah yang menjadi latarnya. 

Sungguh pemandangan yang menawan dan membuatku ingin berlama-lama menikmatinya.

 Namun ... Ada rasa miris juga ya, ternyata bekas penambangan itu pasti menimbulkan kerusakan alam. 

Air di telaga biru ini beracun sehingga tak bisa dimanfaatkan untuk kolam ikan atau dikonsumsi manusia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun