Ada persepsi diri atau identitas ego yang secara sempit mendefinikan bahwa diri ini adalah tubuh, pikiran, dan emosi. Sejatinya memahami dengan benar bahwa diri ini diciptakan untuk menjadi khalfah/pemimpin (leader) adalah penting dan utama. Kita harus memiliki sikap kepemimpinan (leadership).
Esensi leadership adalah mengenal (recognizing), menemukan (discovering), dan mengidentifikasi diri yang sesungguhnya.
Pentingnya berorganisasi telah aku tuliskan dalam artikel berikut, silakan simak di sini.Â
Lalu ... Bagaimana mengatasi sikap reaktif? Yuk! Kita terapkan latihan sederhana berikut ini. Lakukanlah outer journey agar dapat mengalami rasa menjauh dari identitas ego. Posisikan kesadaran dan pengalaman lebih ke dalam batin atau inner space, inner self, centered self yang merupakan identitas diri proaktif dan kreatif.
Bagi seorang muslim dapat dilakukan dengan berdzikir, shalat, tafakur, dan puasa. Kegiatan ini tidak hanya merelaksasi atau bahasa kekiniannya healing, tetapi menimbulkan juga perasaan positif dan bahagia. Berdasarkan hal ini tentu saja sukses dan bahagia menjadi berjalan seiring.Â
Shalat dhuha sebagaimana yang diajarkan Rasulullah bisa menjadi jalan merawat sikap positif, sehat lahir dan batin. Simak selengkapnya di sini.
Jalan Ketiga
Apabila kebahagiaan tercapai, maka kita akan mampu lebih fokus pada pengembangan dimensi fungsioner diri. Kita senantiasa menjaga tubuh lebih sehat dan energik. Pikiran kita lebih terbuka dan kreatif, serta mampu mencegah berbagai emosi negatif. Sssttt ... Hindari menjadi kaum rebahan atau mager ya.
Sebagai contoh, Kaka semasa kuliah di Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran (Unpad) mengembangkan bisnis peternakan ayam kampung. Sekarang sembari kuliah S2 Entrepreneurship di SBM ITB Kaka sedang mengembangkan karya inovasi Mag Fire kompor surya. Artikel lengkapnya ada di sini.
Jalan Keempat
Yuk! Mulailah dari diri sendiri. Simak kutipan keren ini deh! Semoga bisa menginspirasi. Bahagia belajar tentu lebih penting dari merdeka belajar bukan? Pengalamanku menemani Kaka dan Mas agar bahagia belajar telah dituliskan dalam artikel lengkapnya di sini.Â