Gowes santai dilanjutkan menuju Gedung  BAT. Para pelancong yang pernah mampir ke Kota Cirebon pastilah tahu salah satu bangunan kuno paling dikenal di Kota Cirebon ini. Berlokasi di Kelurahan/Kecamatan Lemahwungkuk, gedung ini semula adalah perusahaan rokok SS Michael. Gedung BAT dibangun pada 1924 yang dirancang Biro Arsitek F.D. Cuypers & Hulswit dengan gaya art deco. Seumur dengan gedung Balaikota, tampak gedung BAT juga masih terawat dengan baik. Cat berwarna putih bersih menjadi latar yang keren untuk berfoto di sini.
Matahari semakin tinggi. Rasa hangatnya membuat kayuhan sepedaku semakin laju. Berbelok sedikit di dekat pintu gerbang Pelabuhan Tanjung Mas Cirebon berdiri bangunan bergaya art deco yang berdiri tahun 1919, sekarang menjadi Gedung Bank Indonesia.Â
Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, gedung ini digunakan sebagai kantor Agentschap De Cheribon yang dibuka pada 31 Juli 1866 sebagai kantor cabang kelima De Javasche Bank yang kemudian dinasionalisasikan dengan nama Bank Indonesia.
Tak melewatkan kesempatan mumpung masih semangat, aku masuk ke area pelabuhan. Pelabuhan Cirebon dibangun tahun 1865, pada masa pemerintahan kolonial Belanda dan pada tahun 1890 diperluas dengan pembangunan kolam pelabuhan dan pergudangan. Tahun 1927, Pelabuhan Cirebon masih berada di dalam struktur organisasi Pelabuhan Semarang, kemudian sejak tahun 1957 berada di bawah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Sebelum kembali ke rumah, aku mencoba lewat di depan Keraton Kasepuhan. Ada berita terkini keraton sedang kisruh akibat pemilihan atau penunjukkan posisi Sultan. Semoga segera menemukan jalan terbaiknya ya ...