Apa jadinya jika perpisahan dan kekalahan saling bertemu ? Maka, kedamaian adalah anak yang akan terlahir dari keduanya. Perpisahan dan kekalahan hidup berkembang dalam kepedihan, kesendirian, kesulitan, penderitaan, linangan air mata, penyesalan, ketakutan, serta sunyi dab gelap gulitanya malam. Cukup lama mereka hidup seorang diri dalam keadaan seperti itu.
...
Hari Penyerangan
Bagai ada batu menimpa dada. Sesak ketika membaca halaman 104 - 109. Begini kisahnya. Peperangan yang dilancarkan oleh raja tidak hanya bertujuan menaklukkan suatu daerah dan merampas semua harta kekayaan. Melainkan juga mendatangi laki-laki dan perempuan yang siap menjadi pengantin bagi warga istana. Keadaan ini sangat mengerikan. Entah cepat atau lambat akan mengantar mereka kepada kehancuran karena fitrah pernikahan tidak ditegakkan.
Para perempuan tawanan itu lebih dahulu dihadapkan kepada raja untuk dipilih yang paling cantik, yang paling disukai oleh raja. Setelah itu mereka akan dihadapkan kepada para pejabat istana. Para pejabat istana itu akan memilih siapa saja yang mereka suka. Kemudian setelah bosan, mereka akan menggantikannya dengan yang lain, memberikan yang ada kepada pejabat lainnya.
Sungguh, kehidupan yang sangat biadab.Â
Sayangnya, kekuasaan raja telah membenteng kebiadaban itu. Rakyat tidak boleh tahu, dan seandainya tahu pun, rakyat dibuat tidak memiliki kekuatan untuk memperingatkannya.
Sarah berjumpa Hajar.
"Engkau," katanya kepadaku dengan penuh kelembutan disertai embusan rasa empati dan kasih sayang.
"Engkau pasti putri salah seorang raja. Siapakah namamu ?"
"Saya putri dari Bani Sana'a. Satu-satunya orang yang masih hidup dari Kabilah Col Mirler. Nama saya Hajar."