Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Keraton Kesepuhan Cirebon yang Menawan

12 Desember 2020   10:10 Diperbarui: 12 Desember 2020   10:17 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atap susun berbahan sirap khas arsitektur tradisional /dokpri
Atap susun berbahan sirap khas arsitektur tradisional /dokpri
Gerbang menuju bagian dalam keraton /dokpri
Gerbang menuju bagian dalam keraton /dokpri
Siti Inggil berupa pendopo terbuka bertiang kayu jati/dokpri
Siti Inggil berupa pendopo terbuka bertiang kayu jati/dokpri
Kayu jati digunakan sebagai material utama tiang-tiang di pendopo dan mushola dalem keraton. Bagian teras keraton juga menggunakan kerangka kayu plafon dan atap dari kayu jati. Pintu dan jendela diberi warna hijau dengan hiasan ukiran flora yang indah. Warna-warni hiasannya menunjukkan keraton berada di pesisir pantai. Akulturasi budaya dari berbagai negara tampak di ukiran. Ada teratai berasal dari negeri India yang beragama Hindu. Juga manggis dari negeri seperti Thailand beragama Budha.

Kolom, pintu dan jendela dari kayu jati/dokpri
Kolom, pintu dan jendela dari kayu jati/dokpri
Ukiran di atas pintu berwarna-warni/dokpri
Ukiran di atas pintu berwarna-warni/dokpri
Silsilah Keraton Kesepuhan/dokpri
Silsilah Keraton Kesepuhan/dokpri
Sedangkan perpaduan dengan arsitektur Arab atau Timur Tengah tercermin dari pemilihan warna putih untuk dinding. Penempatan masjid Sang Cipta Rasa sebagai bagian tak perpisahkan dari Keraton Kesepuhan. Agama Islam menjadi landasan keraton untuk mengembangkan dan memajukan masyarakat Cirebon. Terbukti dengan adanya pelabuhan Tanjung Mas yang maju dijamannya. Bahkan keraton tetap eksis walau Belanda juga membangun kota dengan gaya arsitektur kolonialnya.

Seperti gedung Balaikota, pabrik tembakau BAT, kantor Bank Indonesia dan PT. Pos Indonesia, gedung Karesidenan / gedung Negara, dan stasiun kereta api Kejaksan.

Masjid-masjid yang dibangun di era Sunan Gunung Jadi dan awal Keraton Kesepuhan tetap menggunakan material batu bata merah, kayu jati, atap sirap, dan dihiasi ukiran-ukiran floral. 

Gerbang putih berhias ukiran floral dan keramik menuju kediaman Sultan Kasepuhan/dokpri
Gerbang putih berhias ukiran floral dan keramik menuju kediaman Sultan Kasepuhan/dokpri
Akhirnya penulis bisa berpose juga, dijepret Teteh nih!/dokpri
Akhirnya penulis bisa berpose juga, dijepret Teteh nih!/dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun