Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Masjid Baiturrahman dan Masjid Rahmatullah, Saksi Kekuasaan Allah

12 November 2020   15:01 Diperbarui: 12 November 2020   15:19 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menanti waktu dhuha di pelataran masjid (Dokpri)

Bekas jejak terjangan tsunami (Dokpri)
Bekas jejak terjangan tsunami (Dokpri)

Tidak lengkap bila tak berkunjung ke Museum Tsunami Aceh yang dirancang oleh arsitek kenamaan Indonesia, Ridwan Kamil. Kini Kang Emil adalah Gubernur Jawa Barat. Dia saat kuliah di Arsitektur ITB adalah adik kelas kami. Suamiku angkatan AR88, aku AR89, sedangkan Kang Emil AR90. Ada kisah menarik saat mendesain gedung bersejarah ini. Dia menangis ... 'Tumpah air mata saya'. Sebabnya adalah Kang Emil harus berulang kali menonton video bencana tsunami yang menelan korban hingga 230.000 jiwa. Belum lagi kota yang rata tersapu air laut setinggi hingga 12 meter. 

Museum Tsunami Aceh (Dokpri)
Museum Tsunami Aceh (Dokpri)

Kang Emil berharap museum ini menjadi pengingat bencana tsunami sekaligus menjadi tempat belajar mitigasi kebencanaan. Agar ketika ada lagi bencana serupa, kita dapat melakukan antisipasi, peringatan dini, dan penyelamatan diri.

Ruang dalam museum untuk mengingat dan proses belajar mitigasi kebencanaan tsunami (Dokpri)
Ruang dalam museum untuk mengingat dan proses belajar mitigasi kebencanaan tsunami (Dokpri)

Cerobong 'The light of God' setinggi 33 meter dapat memantulkan cahaya ke langit. (Dokpri)
Cerobong 'The light of God' setinggi 33 meter dapat memantulkan cahaya ke langit. (Dokpri)

Dinding museum didesain dengan motif tari Saman. Massa bangunan seperti kapal dan rumah tradisional Aceh dilengkapi kolam di halaman. Mengingatkan kepada air dan gelombang laut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun