Gaya kepemimpinan memiliki peran yang sangat krusial bagi seorang pemimpin. Istilah ini merujuk pada sikap dan perilaku yang diterapkan oleh pemimpin dalam menjalankan tugasnya. Tujuan utamanya adalah untuk memengaruhi para pengikut agar bekerja lebih efisien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setiap gaya kepemimpinan tentunya berbeda-beda, mencerminkan keunikan setiap individu. Pemimpin datang dengan sifat dan karakter yang beragam, serta menghadapi situasi yang bervariasi. Oleh karena itu, meskipun terdapat kesamaan dalam gaya kepemimpinan, cara penerapannya tetap dapat berbeda antara satu pemimpin dengan yang lainnya. Seorang pemimpin harus mampu menunjukkan perbedaan yang jelas dari anggota tim lainnya, karena peran mereka sangat krusial untuk kelangsungan sebuah organisasi. Setiap keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin memiliki dampak signifikan terhadap iklim organisasi, memengaruhi berbagai aspek seperti aturan, kebijakan, dan khususnya dalam hal distribusi imbalan, pengelolaan sumber daya manusia, gaya komunikasi, cara memotivasi, teknik pendisiplinan, interaksi antar anggota, serta perhatian terhadap masalah yang dihadapi karyawan seiring waktu. Selain itu, pemimpin juga perlu peka terhadap kebutuhan akan kepuasan dan kesejahteraan karyawan.
Menurut Kartini Kartono (2005:36), terdapat tiga syarat penting yang harus dimiliki setiap pemimpin dalam suatu konsepsi kepemimpinan:
a. Kekuasaan, meliputi wewenang dan legitimasi yang memberikan manajer kekuasaan untuk mempengaruhi dan memotivasi bawahannya dalam melakukan tugas tertentu.
b. Otoritas, yang mewakili kualitas dan kekuatan seorang pemimpin, adalah kemampuan mengelola orang lain dan mendorong mereka untuk patuh.
c. Kapabilitas, yang mencakup sumber daya, kekuatan, keterampilan, serta keterampilan teknis dan sosial, lebih dari sekadar keterampilan anggota tetap.
Pemimpin memegang peranan krusial dalam mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan oleh organisasi. Sebagai tokoh sentral, pemimpin bertugas memilih anggota yang tepat untuk mendukung pencapaian tujuan bersama. Selain itu, seorang pemimpin yang baik adalah individu yang melayani, senantiasa belajar, bersedia memperbaiki kesalahan, mengevaluasi pelaksanaan kegiatan, serta memotivasi timnya.
Kemampuan komunikasi menjadi salah satu alat terpenting yang harus dimiliki pemimpin dalam menjalankan perannya. Keputusan yang diambil oleh organisasi adalah tanggung jawab pemimpin, namun komunikasi yang efektif akan mempermudah pelaksanaan keputusan tersebut. Selain itu, pemimpin perlu memberikan bimbingan dan motivasi untuk meningkatkan kinerja serta semangat karyawan, yang juga sangat bergantung pada kemampuan komunikasi yang baik. Keterampilan komunikasi ini sebaiknya dipadukan dengan gaya kepemimpinan yang efektif, sehingga dapat menciptakan lingkungan organisasi yang mendorong pegawai untuk memberikan performa terbaik mereka.
Daftar Pustaka
Fauzan Ahmad Siregar, L. U. (2021). Peranan Komunikasi Organisasi dalam Manajemen Konflik. Retrieved from https://journal.iainlhokseumawe.ac.id/index.php/idarah/article/view/147/40
Ira Fatmawati. (2022, Mei 1). Komunikasi Organisasi Dalam Hubungannya Dengan Kepemimpinan Dan Perilaku Kerja Organisasi. Retrieved from https://ejournal-revorma.sch.id/index.php/mansa/article/view/18
Jhonni Sinaga, M. M. (2023, Desember 10). Peran Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan. Retrieved from https://dinastires.org/JKIS/article/view/287