Semuanorang pasti ingin terlihat baik dan menghindari stigma tidak baik, meski prilakunya memang tidak baiik. Penjahat sekalipun tidak mau di label oramg yang tidak baik. Menjadi baik bukanlah hal yang mudah, bukan pula karena semangat sesaat, tapi proses panjang yang dibangun dari dalam hati, kekuatan dalam diri dan niat yang ikhlas karena Allah. Dengan keluatan itu kita pasti bisa melalui perosesnya, seberat apa rintamgan yang menghalanginya.
Menjadi baik itu pilihan bukan paksaan apalagi karena trend ingin dipuji atau ada  maksud terselubung, Ketika kita berbicara tentang menjadi baik atau buruk, kita sebenarnya sedang membahas pilihan dan tanggung jawab pribadi. Setiap individu memiliki kemampuan untuk memilih tindakan dan perilaku mereka sendiri. Ini berarti bahwa kita memiliki kendali atas apa yang kita lakukan dan bagaimana kita berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Disinilah pentingnya untuk mengenali tanggung jawab pribadi kita dalam membuat pilihan yang baik dan belajar dari kesalahan kita. Satu hal lagi pilihan kita itu adalah kesempatan  untuk pertumbuhan dan perbaikan diri. Jika kita merasa bahwa kita telah membuat pilihan yang buruk atau berperilaku dengan tidak benar, kita selalu memiliki kesempatan untuk mengubah arahnya. Hal ini memungkinkan kita untuk belajar dari kesalahan kita dan menjadi pribadi yang lebih baik
Jika ternyata hati kita sudah digerakkan menjadi baik itu adalah hidayah-Nya, rezeki dari Allah yang harus kita genggam dan jangan terlepas. Karena kira menhadi hamba pilihan-Nya, maka tetaplah dalam kebaikan dinana dan kapan saja sampai maut menjemput, insyaa Allah
Semangaatss!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H