Mohon tunggu...
Dewi Kusnita
Dewi Kusnita Mohon Tunggu... Guru - ASN Guru SDN Tridayasakti 01, kabupaten Bekasi

Saya seorang guru Sd sekaligus kepala perpustakaan yang hoby dalam menulis motivasi dan menginiasiasi berbagai komunitas literasi dan remaja dalam penguatan karakter

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadi Baik adalah Pilihan Kita

11 Oktober 2024   06:22 Diperbarui: 11 Oktober 2024   06:25 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Semuanorang pasti ingin terlihat baik dan menghindari stigma tidak baik, meski prilakunya memang tidak baiik. Penjahat sekalipun tidak mau di label oramg yang tidak baik. Menjadi baik bukanlah hal yang mudah, bukan pula karena semangat sesaat, tapi proses panjang yang dibangun dari dalam hati, kekuatan dalam diri dan niat yang ikhlas karena Allah. Dengan keluatan itu kita pasti bisa melalui perosesnya, seberat apa rintamgan yang menghalanginya.

Menjadi baik itu pilihan bukan paksaan apalagi karena trend ingin dipuji atau ada  maksud terselubung, Ketika kita berbicara tentang menjadi baik atau buruk, kita sebenarnya sedang membahas pilihan dan tanggung jawab pribadi. Setiap individu memiliki kemampuan untuk memilih tindakan dan perilaku mereka sendiri. Ini berarti bahwa kita memiliki kendali atas apa yang kita lakukan dan bagaimana kita berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Disinilah pentingnya untuk mengenali tanggung jawab pribadi kita dalam membuat pilihan yang baik dan belajar dari kesalahan kita. Satu hal lagi pilihan kita itu adalah kesempatan  untuk pertumbuhan dan perbaikan diri. Jika kita merasa bahwa kita telah membuat pilihan yang buruk atau berperilaku dengan tidak benar, kita selalu memiliki kesempatan untuk mengubah arahnya. Hal ini memungkinkan kita untuk belajar dari kesalahan kita dan menjadi pribadi yang lebih baik

Jika ternyata hati kita sudah digerakkan menjadi baik itu adalah hidayah-Nya, rezeki dari Allah yang harus kita genggam dan jangan terlepas. Karena kira menhadi hamba pilihan-Nya, maka tetaplah dalam kebaikan dinana dan kapan saja sampai maut menjemput, insyaa Allah

Semangaatss!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun