Mohon tunggu...
Dewi Kurniasari
Dewi Kurniasari Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Pembelajar sejati : suka belajar dan berbagi agar senantiasa bertumbuh dan bermakna. Learning - Sharing - Growing - Meaning

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Doa Jelita

10 Mei 2015   10:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:12 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1431315167672563467

Puisi ini terlahir dari rahim ketulusan hati para sahabat dan kerabat. Terima kasih banyak atas perhatian dan semua doa yang dipanjatkan, doa dan harapan yang sama untuk sahabat dan saudaraku semua. Robbana wataqobbal du'a ...

.

DOA JELITA

: Jelang Limapuluh Tahun

.

Cerah sinar mentari menyinari

Hangatkan hati indahkan pagi

Melangitkan doa para sahabat

Kian taat, bahagia serta sehat

.

Terima kasih pada sahabat batin

Telah menyalakan cahaya lilin

Menyulut api semangat berkarya

Dengan pemantik berwarna cinta

.

Seribu angan menghiasi senja

Tentang hidup nan sarat makna

Lesapkan kesalahan pernah terjadi

Pelangikan hari dengan tulus bakti

.

Setumpuk umur mengajakku tafakur

Pundi-pundi amal belumlah terukur

Kupunguti remah-remah sisa waktu

Siapkan bekal kembali kepada-Mu

.

Bandung, 10 Mei 2015

Puisi 444

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun