Mohon tunggu...
Dewi Kurnianingsih
Dewi Kurnianingsih Mohon Tunggu... Lainnya - Era digital era informasi kebudayaan

dewikur28@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Magang Bersertifikat Kebudayaan 2024

29 Desember 2024   20:55 Diperbarui: 29 Desember 2024   20:55 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta MBK di BPK (sumber: Balai Pelestarian Kebudayaan) 

Sebagai rangkaian program, sesi pembekalan berupa penyampaian materi kebudayaan menjadi penting guna peningkatan wawasan mahasiswa mengenai kebudayaan Indonesia secara umum hingga hal teknis tugas fungsi yang diemban Kementerian Kebudayaan. Pengetahuan materi bidang kebudayaan sebagai amunisi mahasiswa dalam menjalankan praktik selaku asisten pendataan kebudayaan meliputi: analisis data, penghimpunan data lapangan, eksplorasi data, dan digitalisasi data. 

Dalam hal ini, sebagai bentuk penguatan literasi kebudayaan kepada mahasiswa, maka materi tidak hanya disampaikan pada sesi pembekalan, melainkan senyampang program berjalan dilakukan mentoring, diskusi, dan simulasi di bawah pendampingan Mentor. 

Dapat dikatakan, sesi praktik penghimpunan data lapangan merupakan magnet yang mampu menarik antusias peserta, terlihat dari testimoni peserta dalam aktivitas lapangan dengan mengamati secara langsung cagar budaya atau bertatap muka dengan pelaku budaya untuk melakukan wawancara.

BPK X: Observasi Cagar Budaya (Sumber:  Balai Pelestarian Kebudayaan) 
BPK X: Observasi Cagar Budaya (Sumber:  Balai Pelestarian Kebudayaan) 

Antusiasme terlihat pula pada sekelompok asisten pendata koleksi museum, yang mana peserta berkesempatan melakukan pengelolaan koleksi mulai dari pendataan koleksi orisinil, melakukan pengukuran, pendeskripsian, bahkan terlibat dalam konservasi koleksi. Sekali waktu, peserta juga ditugaskan menjadi edukator museum.

Pengelolaan koleksi di Museum (Sumber: Direktorat Pelindungan Kebudayaan) 
Pengelolaan koleksi di Museum (Sumber: Direktorat Pelindungan Kebudayaan) 

Keistimewaan lain dari program MBK, selain berkantor di 23 kantor Balai Pelestarian Kebudayaan, peserta juga berkesempatan berkantor di Organisasi Pemerintah Daerah yang membidangi kebudayaan pada kabupaten/kota. Tak jarang mereka ditempatkan di kabupaten/kota dengan jarak tempuh dan medan berat untuk melakukan asistensi tim pendataan kebudayaan setempat dalam penghimpunan data kebudayaan.

Sebagai bagian dari program MSIB yang terancang sistematis, program MBK memiliki jadwal padat dengan capaian terukur, peserta dituntut untuk kreatif, inisiatif, dan kolaboratif, sehingga mampu menyelesaikan tugas dan target sebagaimana tertuang dalam RPS. Sepanjang program berjalan mahasiswa didampingi oleh mentor yang kompeten dari Balai Pelestarian Kebudayaan dan Museum. Mentor bertugas mengarahkan, mendampingi, mengawasi, dan memberikan penilaian peserta MBK dalam menjalankan jabatannya.

Daftar lokasi MBK 2024:

Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I (Aceh)

Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II (Sumatera Utara)

Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III (Sumatera Barat)

Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IV (Kepulauan Riau dan Riau)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun