Dahulu, tanah-tanahmu begitu menawan; eksotis Jalan setapak, rimbun dedauan dibentengi perbukitan menjulangÂ
Kicau burung bersahutan, gemerisik ranting-ranting berirama magisÂ
Kabut pekat menyapu kemuncak-kemuncak silam saat petang menjelang
Jarum waktu berdetak memecah sunyi Menggubah lagu mendayu berganti rancak Jiwa-jiwa sahaja bermetamorfosa, bergolak memberontak
Tatkala lestari tergerus arus modernisasi Dalam singgasananya ego-ego menyeringai congkak
Mendebat jejak-jejak leluhur yang dianggap tak berartiÂ
Ketika masa kini membutuhkan ruang tuk bergerakÂ
Satu persatu bagian darimu dilucuti; dikebiriÂ
Waktu abaikan kisah-kisah lalu; berlomba mengubah dunia dalam kebaharuan
Naman hakikat sejarah peradaban tiada mampu tergantikan
Seiring senja nan menua; sang legenda kian kaya makna