Dahulu, tanah-tanahmu begitu menawan; eksotis Jalan setapak, rimbun dedauan dibentengi perbukitan menjulangÂ
Kicau burung bersahutan, gemerisik ranting-ranting berirama magisÂ
Kabut pekat menyapu kemuncak-kemuncak silam saat petang menjelang
Jarum waktu berdetak memecah sunyi Menggubah lagu mendayu berganti rancak Jiwa-jiwa sahaja bermetamorfosa, bergolak memberontak
Tatkala lestari tergerus arus modernisasi Dalam singgasananya ego-ego menyeringai congkak
Mendebat jejak-jejak leluhur yang dianggap tak berartiÂ
Ketika masa kini membutuhkan ruang tuk bergerakÂ
Satu persatu bagian darimu dilucuti; dikebiriÂ
Waktu abaikan kisah-kisah lalu; berlomba mengubah dunia dalam kebaharuan
Naman hakikat sejarah peradaban tiada mampu tergantikan
Seiring senja nan menua; sang legenda kian kaya makna
Adanya laksana kawah candradimuka membakar gelora para mudaÂ
Melecuti segenap jiwa, demi mengenali jati diri sebagai penerus bangsa
***
Selamat Hari Ulang Tahun Purbakala Ke-108. Dengan semangat pelestarian cagar budaya, masing-masing dari kita mempunyai andil untuk kelangsungan cagar budaya di sekitar kita. Turut menjaga kebersihan area cagar budaya arau tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat menimbulkan kerusakan cagar budaya merupakan langkah kecil yang memberikan dampak besar demi kelestarian cagar budaya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H