Mohon tunggu...
Dewi Krisna
Dewi Krisna Mohon Tunggu... Freelancer - Happy House Wife

"You can learn from your competitor, but Do not copy, Copy & You Die" (Jack Ma)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memantik Cara Pandang Kita Terhadap Karakter Manusia dan 7 Langkah positif temukan solusi

23 November 2018   22:04 Diperbarui: 23 November 2018   23:22 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya memutuskan daripada mengangkut beberapa teman, saya meminta tolong penjaga untuk membawa kudapan atau makanan secukupnya.

Jeng Jeng.. mulai panik.. saya lanjutkan menelfon teman-teman di penginapan, mereka bisa sampai ke lokasi sekitar 2 jam sekian menit karena jalanannya yang rusak.

Samar-samar ada  suara peluit,  seraya mengisyaratkan sesuatu. Oh My God, ternyata itu Fred, ya amatiran begini sebagai pemandu wisata hutan saya dibekali sandi morse melalui suara, Fred memberitahukan keberadaannya melalui tiupan peluitnya. Fred isyaratkan ada persediaan makanan disana.

Dok.Orari /sandi morse
Dok.Orari /sandi morse
Dengan modal ponsel baterainya 27%, terakhir saya gunakan untuk menelfon angkutan derek,dan Tim Ranger Kehutanan. Fred juga sengaja memilih semak-semak supaya bunyi peluitnya bisa didengar, sebab menurut beberapa penelitian Telah diketahui bahwa bunyi dapat merambat melalui zat padat, zat cair & gas. Tetapi, cepat lambat bunyi akan berubah apabila melalui medium yang berbeda makin rapat / padat medium perantara, cepat rambat bunyi makin besar.

So...brilliant uncle Fred...okey mari lanjutkan rencana

Anggi, Saya minta memposting content untuk memberikan keberadaan kami beserta share location dengan meminjam HP Prita yang tinggal 35% baterainya, share content kepada pihak terkait yakni Tim Ranger Kehutanan, yang info nya saya dapatkan dari penjaga hutan yang saya telpon.

Tak lupa saya pun memberikan dua kontak number, milik saya dan Lukman kepada para penjemput kami sebelum saya bergegas ke arah Fred, sebab ponsel Lukman yang HP nya masih on di angka 70%

Selanjutnya saya meminta Lukman dan Her untuk berjaga di lokasi, bersama Prita, Kevin dan Anggi, untuk mengkondisikan perapian dan menunggu penjaga hutan serta Tim Ranger Kehutanan datang ataupun yang menjemput kami.

Sementara saya meminta bantuan Kanaya untuk menemani saya ke lokasi Fred, tidak lupa biar tidak tersesat, kami meninggalkan jejak pada pohon dengan cat putih yang ada di dalam mini bus yang saya bawa, biasanya saya gunakan untuk penanda outbound. Hihi saya memilih Kanaya, paling tidak dia bisa lari kencang hihi...

Saya dan Kanaya mulai melaju menemui Fred, meninggalkan rombongan di lokasi dengan cokelat sebagai pengganjal perut beberapa waktu. Jam 18.15 WIB estimasi penjaga hutan konservasi sampai ke lokasi.

6. Menyusuri semak belukar bersama Kanaya saya akhirnya temukan Fred di dekat sungai jernih ditengah hutan, ada beberapa buah-buahan serta ubi yang bisa dimakan, kami pun mengambilnya. Bunyi peluit Fred pun bisa terdengar hingga 2 km bisa untuk tanda keberadaan kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun