Saya masih tetap berpikir, yap waktunya berbagi tugas. Kemudian saya mulai mengambil beberapa langkah :
1. Saya mengumpulkan rombongan untuk meminta mereka berpartisipasi dalam keadaan ini untuk saling support. Pertama saya meminta Lukman Suami Prita dari keluarga kecil yang ikut serta, untuk membantu saya mengkoordinir rombongan, Lukman orang yang persuasif, jadi sifat dia ini bisa menjadi back up saya mengkondisikan kepanikan kami.
2. Secara bersamaan saya meminta Her dibantu Kanaya untuk menyiapkan mini bus tua nya menjadi tempat singgah sementara sebelum larut, saya memastikan Her tidak terlalu lelah dan kerja berat, sebab dia memiliki riwayat penyakit jantung.
Dan Anggi sejenak wajib mengabadikan, apapun yang terjadi disekitar kami, untuk rekam jejak kejadian ya sembari membuat dia betah karena dia penggila content sebab dia tak bisa begitu banyak bergerak karena kakinya terkilir.
Sementara Prita istri Lukman menjaga Kevin serta mengawasi sekitar kami. Setelah pembagian tugas,
3. Saya meminta Lukman membantu saya untuk membuat perapian mengumpulkan ranting serta dedaunan kering disekitar kami, minimal Saya mengkondisikan area kami terang untuk mengurangi risiko diterkam hewan malam.
Okey.. tetep rilex..
Setelah Her selesai mempersiapkan mini bus nya sebagai tempat singgah, maka untuk pertama saya meminta Kevin masuk terlebih dulu ke dalam mini bus,sebab riwayat asma nya yang disampaikan Lukman pada saya, udara semakin dingin dan ia mulai panik, saya khawatir asma nya akan kambuh, itu sebabnya saya meminta Kevin masuk ditemani Prita, disusul Anggi untuk menemani.
4. Saya, Her, dan Lukman masih sibuk mengumpulkan ranting, menerapkan cara memantik api dengan modal dedaunan ranting serta dedaunan kering, beruntungnya kami hari itu tak hujan lebat .
Ternyata Lukman cukup kuat untuk mengulir kayu diatas daun kering hingga berasap dan memunculkan percikan api.