Mohon tunggu...
Dewi Krisna
Dewi Krisna Mohon Tunggu... Freelancer - Happy House Wife

"You can learn from your competitor, but Do not copy, Copy & You Die" (Jack Ma)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan featured

Mengungkap Sosok Transgender Pertama di Dunia

6 Mei 2018   14:58 Diperbarui: 1 Agustus 2019   13:54 2305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

Demikianlah kisah beberapa transgender yang melakukan transsexual atau sex-change, yang disertai dengan kematian dikasus Lily elbe. Hal ini menunjukkan bahwa kita harus bersyukur dengan keadaan kita, Dilansir dari beberapa sumber buku kesehatan  obsesi semacam ini juga merupakan permasalahan kejiwaan seseorang. 

Dari beberapa sumber youtubers, yang merupakan seorang transgender bernama princess joules, ia membuat video mengenai seluruhtahapan perubahan dirinya dari pria menjadi wanita seutuhnya secara medis, namun ia mengungkapkan dan mengakui bahwa semua itu harus melewati tahapan yang tidak mudah.

Doc.youtube
Doc.youtube
Pada awal hubungan sex pertamanya dengan pasangan ia mengalami robekan pada area kelamin barunya yakni vagina buatan dari hasil proses vaginoplasty, ia mengalami perdarahan hebat yang menyebabkan ia harus mendapatkan perawatan medis. Meskipun sekarang ia sudah melakukan operasi kelamin, serta implant payudara, ia mengungkapkan bahwa ia harus selalu dalam pengawasan medis rutin. 

Pada 1 tahun pertama perubahan kelaminnya menjadi dia harus membeli semacam gel pelumas, dan alat sejenis karet untuk pengganjal lubang pada vaginanya supaya tidak menutup, diawal 3 bulan pertama vagina buatan ini tidak boleh dipakai untuk hubungan biologis terlebih dahulu. 

Sebab itu sama saja seperti lubang tindikan, yang masih luka baru dimana lubang ini dibuat melalu kulit skrotum yang dijahit kedalam setelah pengangkatan testis, kalau lama tidak diganjal menggunakan bahan sejenis karet yang aman dari medis seperti lubang tindikan yang tidak dikasih anting-anting akan menutup, dan vagina buatan tidak bisa memproduksi lubricant sendiri. 

Dia juga mengungkapkan klitoris buatannya juga tidak sesensitif dengan alat kelamin aslinya, sebab beberapa syaraf mati karena tindakan pemotongan, namun ia masih bisa merasakan sensasi sentuhan, dia katakan

"ini lebih mirip seperti assesoris saja, tapi ya saya bahagia, karena sudah jadi wanita seutuhnya meski hanya secara medis"

 Untuk melakukan hubungan intim dia menyatakan harus berhati-hati dan sampai saat ini dia masih selalu dalam pantauan medis, sebab dia harus check kondisi tubuh terkait masalah hormone dan sebagainya. 

Oleh sebab itulah terkadang pada transgender emosionalnya tidak stabil. Pada beberapa kasus lain, ada dimana wanita sex-change menjadi pria dan mengalami kegagalan karena penolakan organ pembentuk penis yang mengalami pembusukan pada organ yang dibuat secara buatan menggunakan jaringan tubuh lainnya. 

Ada pula yang mengalami depresi setelah melakukan sexchange dikarenakan penyesalannya dan beberapa kali telah melakukan percobaan bunuh diri karena kebingungannya akan identitas dirinya, dan tidak bisanya direkonstruksi ulang seperti kelamin semulanya. Sebab, guys, yang namanya buatan manusia tidak akan bisa sesempurna buatan Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun