Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Bagi Generasi Muda di Era Globalisasi
Implementasi nilai-nilai Pancasila di generasi muda belum terimplementasikan dengan baik, masih banyak generasi muda yang acuh terhadap nilai-nilai Pancasila, maka perlu adanya penanaman kembali nilai-nilai Pancasila pada generasi muda.
Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai dasar negara memiliki arti bahwa nilai-nilai yang tercantum dalam Pancasila wajib menjadi pedoman ataupun landasan dalam membentuk serta menyelenggarakan negara.Â
Menurut Muzayin (dalam Octavian, 2018) adanya Pancasila, perpecahan bangsa akan lebih mudah dihindari sebab pemikiran Pancasila ini juga bertumpu pada pola hidup yang pada atas keseimbangan, keselarasan, dan keserasian, sehingga berbagai perbandingan dapat dibina menjadi pola kehidupan yang bermacam-macam dalam satu keseragaman yang kuat.
Pancasila juga memberikan arahan tentang hukum yang lebih baik lagi dengan berlandaskan pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan.Â
Dengan adanya peraturan yang berlandaskan pada pada nilai-nilai tersebut, maka diharapkan bahwa warga negara bisa memahami serta melakukan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara di Era Globalisasi
Globalisasi akan membawa pengaruh yang dapat dirasakan secara langsung terhadap perubahan di berbagai negara. Ada beberapa dampak dari perubahan itu yang berakibat memudarnya nasionalisme bangsa Indonesia.Â
Maka dari itu Bangsa Indonesia harus meningkatkan nilai nasional dan ketahanan ideologi Bangsa Indonesia. Kemampuan dalam menghadapi berbagai tantangan yang melanda kehidupan nasional, sosial, dan politik bahkan mental suatu bangsa, harus dibentengi oleh dasar negara yaitu Pancasila.Â
Menurut Untari (dalam Asmaroini, 2016), Pancasila merupakan pedoman, sumber motivasi dan inspirasi, sekaligus sebagai standar pembenaran. Dengan demikian, pola aktivitas, perilaku, maupun hasil perilaku bangsa Indonesia harus sesuai dan tercermin pada Pancasila. Sehingga nantinya mampu meminimalisir dampak dari globalisasi yang pada nantinya membawa perubahan pada tatanan dunia, khususnya pada peserta didik.
Tantangan Pancasila pada masa globalisasi sekarang ini dapat mengecam eksistensi karakter bangsa. Dan Bangsa Indonesia terletak dalam pusaran arus globalisasi dunia. Meskipun hidup diantara pergaulan arus dunia, hal tersebut tidak menjadi penghalang Bangsa Indonesia untuk kehilangan jati dirinya.
Implementasi Nilai-nilai Pancasila bagi Generasi Muda di Era GlobalisasiÂ
Globalisasi tidak bisa dihindari oleh setiap masyarakat, khususnya pada masyarakat Indonesia. Maka diperlukan penumbuhan kembali terhadap nilai Pancasila bagi generasi muda yang dapat dimulai dari Pendidikan Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, bahkan sampai ke Perguruan Tinggi. Implementasi pada nilai-nilai Pancasila di era globalisasi ini bisa diterapkan mulai dari menumbuhkan sifat nasionalisme.Â
Sifat nasionalisme ini bisa digali pada saat ada momentum penting negara, seperti peringatan sumpah pemuda, hari kemerdekaan, hari pahlawan, dan hari besar nasional lainnya. Masyarakat atau para pemuda juga dapat menanamkan semangat nasionalisme. Menggunakan barang lokal atau dalam negeri adalah salah satu contoh bagaimana patriotisme dapat ditanamkan.Â
Menaati aturan yang berlaku di masyarakat, menghormati perbedaan agama, ras, dan bahasa, mengutamakan kepentingan masyarakat dari pada kepentingan pribadi, mengikuti kegiatan gotong royong di masyarakat, menjaga kebersihan lingkungan, belajar dengan sungguh-sungguh demi nama baik bangsa dan negara, dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya di rumah, di sekolah, di komunitas, dan di seluruh negara. dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya.
Pengamalan Nilai-nilai Pancasila
Menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, merupakan salah satu kedudukan bahwa Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa. Bangsa Indonesia harus bisa menghayati dan mengamalkan nilai-nilai kebenarannya. Jika tidak bisa mengamalkannya, bisa jadi Indonesia akan mudah dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu sehingga terjadi perpecahan.Menurut Rajasa (dalam Anggraini et al., 2020) bahwa generasi muda harus mengembangkan karakter nasionalisme melalui 3 proses, yaitu;
1) Sebagai pembangun karakter, artinya bahwa generasi muda harus membangun karakter yang positif dan mempunyai kemauan yang keras untuk menjunjung nilai-nilai Pancasila dan mengaktualisasikannya pada kehidupan.
2) Pemberdayaan karakter, artinya bahwa generasi muda harus menjadi role model karakter bangsa yang positif.
3) Perekayasa kepribadian, maksudnya kedudukan generasi muda sangat penting dalam ilmu pengetahuan serta kebudayaan, dan ikut serta dalam proses pengembangan kepribadian sesuai dengan pertumbuhan era.
Maka dari itu, sila-sila yang terdapat dalam Pancasila bisa diterapkan dengan cara:
1) Memiliki satu agama yang diyakininya, serta tidak pernah memaksa seseorang untuk masuk dan memeluk agama sesuai perintah kita. Karena setiap orang memiliki hak untuk memilih agama sesuai dengan yang dipercayainya.
2) Bisa menghargai perbedaan diantara berbagai macam suku, agama, ras, budaya serta bisa menjaga adab dan kesopanan di dalam berbagai kondisi.
3) Cinta pada tanah air, untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa
4) Mengawasi dan memberikan saran terhadap penyelenggara kedaulatan rakyat, dan selalu mengutamakan keputusan dengan cara musyawarah mufakat untuk kepentingan bersama.
5) Sebagai Bangsa Indonesia senantiasa memberikan bantuan kepada orang yang mengalami kesusahan, bisa menghormati hasil musyawarah meskipun hasil musyawarah tersebut tidak sesuai, dan harus berani memperjuangkan keadilan untuk bersama.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dari dulu tidak pernah berubah,tetapi pada zaman sekarang penerapan nilai Pancasila yang sudah mulai luntur yang diakibatkan oleh pengaruh kemajuan IPTEK dan arus globalisasi.
Dampak tidak adanya Penerapan Nilai Pancasila
Sudah seharusnya generasi muda Bangsa Indonesia merasa bangga dengan Pancasila, karena Pancasila itu sendiri merupakan ideologi yang komplit. Karena dengan adanya Pancasila yang jauh lebih komplit itu mampu untuk Mengubah indonesia menjadi lebih baik lagi. Pancasila masih 'jauh bara dari api'. Karena yang terjadi pada saat ini bukanlah penerapan tentang nilai Pancasila, melainkan pergeseran Pancasila.Â
Ketuhanan saja yang menjadikan pilar utama moralitas suatu bangsa telah diganti dengan keuangan. Permusyawaratan sebagai sikap kekeluargaan telah berubah menjadi kebrutalan. Selain itu juga, keadilan sosial berubah menjadi keserakahan.
Dalam Pancasila juga masih dipengaruhi oleh beberapa faktor kondisional. Padahal, gugatan terhadap Pancasila sebagai dasar negara dengan sendirinya akan menjadi gugatan terhadap esensi dan eksistensi sebagai manusia dan warga negara Indonesia.Â
Maka untuk menghadapi kedua ekstrim tersebut diperlukannya usaha bersama guna menghayati nilai-nilai Pancasila sebagai salah satu warisan budaya Bangsa Indonesia yang bernilai luhur.Â
Pancasila yang merupakan suatu sistem filsafat yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama, bersifat normatif dan ideal, sehingga dalam menjalankan pengamalannya merupakan tuntutan batin dan nalar bagi setiap warga dan Bangsa Indonesia.
KESIMPULAN
Pancasila merupakan pandangan hidup suatu bangsa, sebagai dasar negara, dan sebagai ideologi Nasional. Pancasila juga memberikan arahan tentang hukum yang berlandaskan pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut bersifat universal, artinya nilai-nilai tersebut bisa diakui oleh negara lain.Â
Implementasi pada nilai-nilai Pancasila di era globalisasi bagi generasi muda bisa diterapkan mulai dari menumbuhkan sifat nasionalisme.Â
Sifat nasionalisme ini bisa digali pada saat ada momentum penting Negara Indonesia, seperti pada peringatan sumpah pemuda, hari kemerdekaan, hari pahlawan, dan hari besar nasional lainnya. Implementasi nilai-nilai Pancasila juga sebisa mungkin harus tetap diterapkan di kehidupan sehari-hari, jangan sampai generasi muda acuh terhadap nilai-nilai Pancasila.Â
#pancasilapbsa3Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H