Menurut Untari (dalam Asmaroini, 2016), Pancasila merupakan pedoman, sumber motivasi dan inspirasi, sekaligus sebagai standar pembenaran. Dengan demikian, pola aktivitas, perilaku, maupun hasil perilaku bangsa Indonesia harus sesuai dan tercermin pada Pancasila. Sehingga nantinya mampu meminimalisir dampak dari globalisasi yang pada nantinya membawa perubahan pada tatanan dunia, khususnya pada peserta didik.
Tantangan Pancasila pada masa globalisasi sekarang ini dapat mengecam eksistensi karakter bangsa. Dan Bangsa Indonesia terletak dalam pusaran arus globalisasi dunia. Meskipun hidup diantara pergaulan arus dunia, hal tersebut tidak menjadi penghalang Bangsa Indonesia untuk kehilangan jati dirinya.
Implementasi Nilai-nilai Pancasila bagi Generasi Muda di Era GlobalisasiÂ
Globalisasi tidak bisa dihindari oleh setiap masyarakat, khususnya pada masyarakat Indonesia. Maka diperlukan penumbuhan kembali terhadap nilai Pancasila bagi generasi muda yang dapat dimulai dari Pendidikan Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, bahkan sampai ke Perguruan Tinggi. Implementasi pada nilai-nilai Pancasila di era globalisasi ini bisa diterapkan mulai dari menumbuhkan sifat nasionalisme.Â
Sifat nasionalisme ini bisa digali pada saat ada momentum penting negara, seperti peringatan sumpah pemuda, hari kemerdekaan, hari pahlawan, dan hari besar nasional lainnya. Masyarakat atau para pemuda juga dapat menanamkan semangat nasionalisme. Menggunakan barang lokal atau dalam negeri adalah salah satu contoh bagaimana patriotisme dapat ditanamkan.Â
Menaati aturan yang berlaku di masyarakat, menghormati perbedaan agama, ras, dan bahasa, mengutamakan kepentingan masyarakat dari pada kepentingan pribadi, mengikuti kegiatan gotong royong di masyarakat, menjaga kebersihan lingkungan, belajar dengan sungguh-sungguh demi nama baik bangsa dan negara, dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya di rumah, di sekolah, di komunitas, dan di seluruh negara. dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya.
Pengamalan Nilai-nilai Pancasila
Menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, merupakan salah satu kedudukan bahwa Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa. Bangsa Indonesia harus bisa menghayati dan mengamalkan nilai-nilai kebenarannya. Jika tidak bisa mengamalkannya, bisa jadi Indonesia akan mudah dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu sehingga terjadi perpecahan.Menurut Rajasa (dalam Anggraini et al., 2020) bahwa generasi muda harus mengembangkan karakter nasionalisme melalui 3 proses, yaitu;
1) Sebagai pembangun karakter, artinya bahwa generasi muda harus membangun karakter yang positif dan mempunyai kemauan yang keras untuk menjunjung nilai-nilai Pancasila dan mengaktualisasikannya pada kehidupan.
2) Pemberdayaan karakter, artinya bahwa generasi muda harus menjadi role model karakter bangsa yang positif.
3) Perekayasa kepribadian, maksudnya kedudukan generasi muda sangat penting dalam ilmu pengetahuan serta kebudayaan, dan ikut serta dalam proses pengembangan kepribadian sesuai dengan pertumbuhan era.