Mohon tunggu...
dewi kharimah
dewi kharimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah Fakultas Dakwah Prodi Ilmu Tasawuf

Fakultas Dakwah Prodi Ilmu Tasawuf

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tasawuf sebagai Jalan Hidup: Perspektif Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Futuh Al-Ghaib

21 Desember 2024   14:45 Diperbarui: 21 Desember 2024   14:45 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Berikut beberapa poin utama ajaran dalam kitab ini:

1. Keikhlasan dalam Beribadah

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menekankan bahwa semua ibadah yang kita lakukan harus dilandasi oleh keikhlasan, bukan karena ingin dipuji manusia. Dalam salah satu khutbahnya, beliau berkata:

"Jangan sampai engkau beribadah kepada Allah karena ingin dipuji atau mendapatkan balasan duniawi. Jadikan Allah sebagai satu-satunya tujuanmu."

Keikhlasan ini adalah fondasi utama dalam tasawuf. Tanpa keikhlasan, semua ibadah dan amal akan kehilangan nilainya di hadapan Allah.

2. Tawakal dan Kepasrahan kepada Allah

Tawakal adalah salah satu konsep penting dalam Futuh Al-Ghaib. Tawakal berarti berserah diri sepenuhnya kepada Allah setelah kita berusaha dengan maksimal. Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menjelaskan bahwa tawakal bukan berarti pasif atau menyerah pada keadaan, tetapi tetap berjuang sambil meyakini bahwa Allah-lah yang menentukan hasilnya.

Beliau mengatakan:

"Seorang hamba yang tawakal adalah ia yang hatinya tenang saat menerima pemberian Allah, baik itu berupa nikmat atau ujian."

3. Zuhud dalam Kehidupan Dunia

Zuhud, atau sikap tidak terpaku pada dunia, juga menjadi tema yang sering dibahas dalam Futuh Al-Ghaib. Namun, zuhud dalam pandangan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani bukan berarti meninggalkan dunia sepenuhnya, melainkan hidup di dunia tanpa diperbudak oleh keinginan-keinginan duniawi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun