Mohon tunggu...
dewi kharimah
dewi kharimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah Fakultas Dakwah Prodi Ilmu Tasawuf

Fakultas Dakwah Prodi Ilmu Tasawuf

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tasawuf sebagai Jalan Hidup: Perspektif Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Futuh Al-Ghaib

21 Desember 2024   14:45 Diperbarui: 21 Desember 2024   14:45 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tasawuf sering kali dianggap sebagai jalan yang membantu seseorang menemukan makna hidup, memperbaiki hati, dan mendekatkan diri kepada Allah. Di tengah luasnya literatur tasawuf, Futuh Al-Ghaib karya Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menjadi salah satu kitab yang memberikan pengaruh besar dalam membimbing umat Islam untuk menjalani hidup secara spiritual.

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dikenal sebagai seorang wali besar dan ulama sufi yang hidup pada abad ke-12 di Baghdad. Beliau adalah pendiri tarekat Qadiriyah, salah satu tarekat paling berpengaruh dalam dunia Islam. Melalui kitabnya Futuh Al-Ghaib (yang berarti "Pembukaan terhadap Hal yang Gaib"), beliau memberikan nasihat yang mendalam tentang bagaimana tasawuf bisa dijadikan sebagai jalan hidup, bukan hanya untuk kehidupan akhirat, tetapi juga dalam menghadapi persoalan dunia.

Tasawuf Sebagai Jalan Hidup: Apa Maksudnya?

Dalam pandangan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, tasawuf bukan sekadar ritual zikir atau ibadah malam yang dilakukan oleh para sufi. Tasawuf adalah jalan hidup yang menyentuh seluruh aspek kehidupan, baik secara spiritual, mental, maupun sosial.

Tasawuf mengajarkan seseorang untuk:

1. Membersihkan hati dari sifat buruk seperti riya (pamer), sombong, dan iri.

2. Mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah, rasa syukur, dan tawakal.

3. Menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain, karena hubungan seorang Muslim dengan Allah juga tercermin dari bagaimana ia memperlakukan sesama.

Menurut beliau, hidup di dunia ini bukanlah tujuan, melainkan sebuah perjalanan. Kita diminta untuk memanfaatkan waktu di dunia sebagai bekal menuju akhirat, tetapi tetap menjalankan kehidupan dengan penuh tanggung jawab. Tasawuf adalah alat untuk menjaga keseimbangan antara hubungan dengan Allah (hablumminallah) dan hubungan dengan manusia (hablumminannas).

Inti Ajaran dalam Futuh Al-Ghaib

Futuh Al-Ghaib terdiri dari 78 khutbah atau ceramah yang disampaikan oleh Syekh Abdul Qadir Al-Jailani kepada murid-muridnya. Dalam kitab ini, beliau membahas berbagai tema penting, seperti keikhlasan, tawakal, sabar, dan zuhud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun